Liputan6.com, Jakarta Selain membuat berat badan turun, tradisi berpuasa selama bulan Ramadan juga punya manfaat ajaib lain. Salah satunya, mampu untuk mencegah kanker.
Mengutip Dr Stephanie Estima dalam tulisannya di Medium pada Sabtu (26/5/2018), kanker bukan hanya merupakan penyakit akibat mutasi gen, tapi juga merupakan penyakit endokrin.
Baca Juga
Dengan kata lain, ada komponen hormonal yang didikte oleh bagaimana kita bergerak, makan, dan berpikir.
Advertisement
Biarpun efek pelindung dari berpuasa tidak diketahui dengan tepat untuk mencegah kanker, hal tersebut bisa membantu sel tubuh membersihkan diri melalui proses yang disebut autofagi.
Proses ini pada dasarnya adalah pembersihan sel-sel tubuh Anda.
Jadi, sel-sel tubuh yang sudah tua, rusak, bermutasi, atau yang tidak berfungsi diidentifikasi dan dihilangkan.
Sel yang tidak terkendali bisa bermutasi, bereplikasi dan berubah menjadi sel kanker. Ini adalah salah satu teori umum tentang bagaimana sel kanker berkembang dan membentuk tumor.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Penyakit Endokrin
Selain teori mutasi gen, ada yang mengatakan bahwa kanker merupakan penyakit endokrin.
Mereka menyatakan, banyak jenis sel kanker pada tahap awal pemberian makan gula. Kelebihan gula adalah bagaimana cara mereka bermutasi, tumbuh, dan menumbuhkan jaringan yang rusak.
Dengan begitu, ketika berpuasa, proses autofagi akan membersihkan sel-sel tua yang rusak.
Selain itu, tubuh akan beristirahat dari lonjakan insulin dan kelebihan gula dalam aliran darah. Ini berpotensi memotong suplai makanan ke sel kanker yang sedang tumbuh.
Advertisement