Liputan6.com, Jakarta Seminggu sebelum awal puasa tahun ini saya membawa dari rumah yang berada di Cilandak, Jakarta Selatan ke rumah di New Delhi 10 plastik kecil opor, 30 plastik sambel goreng kentang hati ayam. Masing-masing plastik untuk 1 kali makan buka puasa. Juga 50 plastik kecil es buah, satu untuk buka dan satu lagi untuk sahur.
Baca Juga
Semua saya bawa pakai kopor kecil. Sesampainya di India langsung masuk freezer. Sebelum dibawa, semua bahan makanan itu dimasukkan freezer selama seminggu. Jadi bakal beku dan keras dan bisa dimasukkan ke kopor. Saat di Bandara Soekarno Hatta, kopor langsung masuk bagasi. Mestinya di pesawat suhu juga dingin.
Advertisement
Dengan "perbekalan lengkap" ini saya tak perlu buka puasa dengan makan khas India “kare India”. Juga tidak perlu berbuka dengan salah satu makanan populer di Kota New Delhi yaitu "masala dosa". "Dosa" merupakan makanan khas India yang terbuat dari tepung yang dibuat lempengan tipis seperti kulit martabak. Mirip kulit crepes hanya kadang-kadang di dalamnya diisi berbagai bumbu. Dalam Bahasa India, bumbu-bumbu itu disebut "masala". Teh susu yang ada bumbunya juga disebut "masala tea".
Kadang-kadang terasa "aneh" juga buka puasa kok dengan “masala(h)”, apalagi kalau ditambah dengan “dosa”. Semoga ibadah puasa kita semua di bulan ramadan ini mendapat rahmat dan berkah dari Allah SWT.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dan Mantan Kepala Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Kementarian Kesehatan RI. Sekarang bertugas di WHO South East Asia Regional Office di New Delhi