Sukses

Idealnya, Ini Lama Waktu Menggosok Gigi

Banyak orang terburu-buru saat menggosok gigi. Paling hanya 45 detik atau 1,5 menit. Padahal, bila terlalu cepat bisa membuat masalah pada gigi.

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas menggosok gigi pasti rajin Anda lakukan setiap pagi dan malam. Namun, banyak orang terlalu cepat menggosok gigi, jauh dari yang disarankan dokter gigi.

Sebagian orang menggosok gigi di bawah dua menit. Ada banyak alasan seseorang terlalu cepat menggosok gigi, entah karena buru-buru mau berangkat beraktivitas atau amat mengantuk.

Sementara, para dokter gigi menyarankan menggosok gigi pada pagi dan malam sebelum tidur dengan durasi 2-3 menit. Dengan pembagian 1,5 menit pertama untuk gigi atas dan sisanya untuk gigi bawah.

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan manfaat gosok gigi 2-3 menit. Menurut dokter gigi Sally Cram asal Washington DC, Amerika Serikat, orang yang menggosok gigi minimal dua menit menunjukkan plak lebih sedikit dibanding yang hanya satu menit seperti megnutip laman Self, Selasa (29/5/2018).

Bukti lainnya, dalam International Journal of Dental Hygiene terbitan 2012, menunjukkan orang yang menggosok gigi satu menit plak gigi berkurang 27 persen. Sementara yang menggosok gigi paling tidak dua menit berkurang 41 persen.

Pada awalnya, mungkin menggosok gigi 2-3 menit terasa lama. Salah satu strategi yang bsia dilakukan yakni dengan memutar lagu dengan durasi tersebut. Saat Anda putar lagu, mulailah menggosok gigi dan berakhir ketika lagu selesai. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Gosok gigi terlalu cepat berujung bau mulut

Jika menggosok gigi terlalu cepat, misalnya 45 detik, ada bagian-bagian gigi yang tidak dibersihkan. Bila kebiasaan ini berlangsung dalam waktu lama plak atau sisa makanan akan menempel di gigi seperti disampaikan dokter gigi Vera Tang.

Ketika plak sudah menumpuk kemudian bercampur dengan air liur bakal mengeras menjadi karang gigi.

Kehadiran karang gigi bisa menjadi salah satu penyebab dari beberapa penyakit rongga mulut seperti radang gusi (gingivitis) dan bau mulut (halitosis). Tentu, tak mau dong punya kondisi tersebut.

Â