Sukses

Bebas Panas Dalam Selama Puasa Ramadan, Begini Triknya

Saat bulan puasa, beberapa orang mengeluhkan simtom panas dalam seperti sariawan, rasa tidak nyaman di renggorokan dan pencernaan, bibir pecah-pecah, dan tubuh terasa panas.

 

Liputan6.com, Jakarta Risiko seseorang mengalami panas dalam meningkat ketika Ramadan tiba. Saat bulan puasa, beberapa orang mengeluhkan simtom panas dalam seperti sariawan, rasa tidak nyaman di renggorokan dan pencernaan, bibir pecah-pecah, dan tubuh terasa panas.

Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Sint Carolus, dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD, M.Epid menjelaskan, puasa memang mengubah proses metabolisme tubuh karena ada waktu di mana kita tidak makan. Hal ini tentu memengaruhi kinerja semua organ tubuh.

dr. Aswin menambahkan, puasa sebenarnya sudah banyak diteliti sangat bermanfaat untuk kesehatan, bahkan pada pasien penyakit kronis seperti diabetes atau mag. Namun puasa sehat harus mematuhi beberapa aturan, salah satunya dengan minum cukup. Sebab masalah paling kerap ditemui adalah masalah kekurangan cairan dan mineral.

Selain tidak teratur minum, beberapa kebiasaan kurang baik seperti terlalu lelah dan banyak beraktivitas sehingga keluar banyak keringat, juga rentan menyebabkan dehidrasi.

“Kekurangan asupan cairan akan menyebabkan beberapa gangguan. Selain menyebabkan dehidrasi, atau yang orang sebut panas dalam, kekurangan cairan dan mineral rentan menyebabkan tubuh lemas dan mudah terserang penyakit lain. Pada saat itu, tenggorokan kering maka bakteri atau virus akan mudah masuk ke dalam tubuh,“ jelas dr. Aswin dalam acara diskusi “Puasa Nyaman Tanpa Panas Dalam” yang diselenggarakan Larutan Cap Kaki 3 di Jakarta, 24 Mei. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Jaga Asupan Cairan

Gejala panas dalam dirasakan oleh orang awam sebagai sumeng (suhu sedikit meningkat), kulit kering, bibir pecah, mulut kering, dan tidak nyaman di pencernaan. Untuk mencegah panas dalam saat puasa, dr. Aswin menyarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan mineral alami selama puasa.

“Siang hari kita tidak makan atau minum sehingga asupan cairan dimaksimalkan ketika berbuka puasa maupun sahur. Selain air putih, kita bisa minum cairan memang khusus untuk mencegah panas dalam. Biasanya minuman khusus seperti Larutan Cap Kaki 3 sudah ditambahkan mineral khusus yang berkhasiat meredakan panas dalam,” jelas dr. Aswin.

Reporter: Anisha Saktian Putri

Sumber: Vemale.com