Liputan6.com, Jakarta Masalah kesehatan pada anak obesitas mungkin akan terus mereka alami sampai dewasa nanti. Sisi emosi dan sosial si Kecil ikut terganggu gara-gara berat badan mereka yang tidak seperti anak-anak kebanyakan.
"Mereka digoda oleh anak-anak lain, dan mereka akan diejek tentang berat badan," kata Pakar Diet dari Bagian Nutrisi dan Diet KK Women's and Children's Hospital, Ethel Lim dikutip dari Health XChange SG pada Rabu, 30 Mei 2018.
Itu mengapa orangtua harus mencari cara agar buah hatinya tidak terjerumus terlalu dalam terkait masalah obesitas ini.
Advertisement
Baca Juga
Â
Kata WHO Terkait Obesitas
Pada 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempekirakan bahwa jumlah anak yang kelebihan berat badan atau obesitas di bawah usia lima tahun berjumlah lebih dari 41 juta.
WHO pun mengatakan, obesitas dan permasalahan lingkar pinggang di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tantangan kesehatan yang paling serius pada abad ke-21.
Â
Advertisement
Penelitian 2017 Tentang Obesitas
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2017 oleh Dewan Promosi Kesehatan (HPB), menemukan bahwa tujuh dari 10 anak-anak yang kelebihan berat badan pada umur tujuh tahun, akan tetap kelebihan berat badan sampai memasuki usia dewasa.
Tak terkecuali di Singapura. Negara yang terkenal akan kebiasaan masyarakatnya yang aktif bergerak, rupanya tak luput dari permasalahan serupa. Apalagi di negara-negara yang perilaku masyarakatnya kurang aktif atau malas bergerak?
Permasalahan obesitas ini menempatkan anak-anak tersebut pada risiko yang lebih besar mengembangkan penyakit kardiovaskular yang mengancam jiwa. Termasuk risiko mengidap diabetes.
Seperti yang dikatakan Lim, masalah obesitas di masa kanak-kanak juga dapat menyebabkan masalah yang berkaitan dengan rendahnya harga diri dan depresi.