Liputan6.com, Washington: Tai Chi dapat mencegah serangan jantung. Olahraga asal Cina ini juga dapat meningkatkan harapan hidup pasien pascaserangan jantung kronis. Demikian hasil penelitian terbaru yang diterbitkan oleh American Medical Association.
Penelitian melibatkan 50 pasien gagal jantung. Peserta penelitian dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk menerapkan gaya hidup sehat. Sedangkan kelompok kedua diminta melakukan hak yang sama dengan tambahan Tai Chi.
Mereka yang melakukan Tai Chi memiliki kepercayaan diri tinggi. Orang tersebut biasanya juga semangat untuk menerapkan gaya hidup sehat dan rutin berolahraga.
Meski belum menemukan alasan pasti di balik efek baik Tai Chi, penelitian ini menawarkan pilihan positif untuk melengkapi perawatan medis standar bagi pasien dengan kasus gagal jantung kronis. Gagal jantung merupakan penyakit yang melemahkan dan membatasi kemampuan seseorang untuk bergerak dan bernapas.
"Tai Chi adalah alternatif olahraga yang aman dan berisiko rendah. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup, suasana hati, juga sangat berguna bagi pasien dengan kasus gagal jantung," kata pimpinan penelitian, Gloria Yeh.(Zeenews/ULF)
Penelitian melibatkan 50 pasien gagal jantung. Peserta penelitian dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk menerapkan gaya hidup sehat. Sedangkan kelompok kedua diminta melakukan hak yang sama dengan tambahan Tai Chi.
Mereka yang melakukan Tai Chi memiliki kepercayaan diri tinggi. Orang tersebut biasanya juga semangat untuk menerapkan gaya hidup sehat dan rutin berolahraga.
Meski belum menemukan alasan pasti di balik efek baik Tai Chi, penelitian ini menawarkan pilihan positif untuk melengkapi perawatan medis standar bagi pasien dengan kasus gagal jantung kronis. Gagal jantung merupakan penyakit yang melemahkan dan membatasi kemampuan seseorang untuk bergerak dan bernapas.
"Tai Chi adalah alternatif olahraga yang aman dan berisiko rendah. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup, suasana hati, juga sangat berguna bagi pasien dengan kasus gagal jantung," kata pimpinan penelitian, Gloria Yeh.(Zeenews/ULF)