Sukses

Dinkes Bandung Siagakan 400 Lebih Petugas Medis Saat Mudik Lebaran

Sebanyak 407 petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bandung bersiaga pada saat masa mudik Lebaran 2018.

Perawat (iStock)
Perbesar
Ilustrasi perawat (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung Sebanyak 407 petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bandung bersiaga pada saat masa mudik Lebaran 2018. Petugas medis itu terdiri dari 137 dokter, 199 perawat dan 71 sopir ambulan.

BACA JUGA: Cara Unik Penyanyi Natasha Pramudita Berhenti Merokok, Hidup Lebih Sehat dan Berkah
BACA JUGA: Donald Trump Ancam Ambil Alih Kendali Terusan Panama, Ini Fakta di Baliknya
BACA JUGA: VIDEO: Tangis Pecah, Petugas Medis Baru Sadar Jenazah yang Dibawa Ibunya Sendiri

Simak Pula

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung Siska Gerfianti, sebanyak 72 mobil ambulan dikerahkan untuk mengantisipasi keadaan darurat masa mudik Lebaran 2018 di kota. Rinciannya kata Siska adalah 49 mobil ambulan dan 23 mobil puskesmas keliling.

"Jadi insyaalah secara SDM, sarana dan prasarana ini kami sudah menyiapkan berikut jadwal jaga diseluruh posko kesehatan tadi sehingga mudah-mudahan pelayanan kesehatan tetap terjaga," kata Siska Gerfianti, Bandung, ditulis Selasa (5/6/2018).

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Kemenhub sudah selesai meninjau kondisi tol Solo Kertosono yang sedang dibangun. Hasilnya, tol yang menghubungkan Solo dan Ngawi ini bisa dipakai secara fungsional pada Arus Mudik 2018.

2 dari 2 halaman

Nomor Darurat 119

Perawat (iStock)
Perbesar
Ilustrasi perawat (iStockphoto)

Seluruh petugas medis itu kata Siska, akan menempati posko kesehatan masa mudik Lebaran 2018 yang telah didirikan di beberapa titik. Diantaranya jelas Siska yaitu posko kesehatan di terminal, stasiun kereta, pusat keramaian, bandara serta taman kota.

Untuk pelayanan layad rawat yang telah dijalankan sebelum masa mudik berlangsung, tetap akan beroperasi seperti semula melayani masyarakat yang tidak mampu mendatangi pusat kesehatan. Masyarakat dengan kemampuan ekonomi terbatas tinggal menelepon 119, maka petugas medis yang berbasis di kantor kecamatan akan mendatangi tempat tinggal pasien.

"Jadi kalau dalam masa mudik ditemukan adanya lansia atau masyarakat yang kurang mampu sakit, diharapkan tetangganya menelepon ke nomor 119," ujar Siska.Â