Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Jangan Gunakan 5 Cairan Ini Sebagai Pelumas saat Berhubungan Seks

Menggunakan 5 cairan ini sebagai pelumas saat berhubungan seks bisa membuat iritasi pada vagina

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda para wanita yang kerap mengalami "kekeringan" ketika berhubungan seks dengan suami, pelumas bisa menjadi solusi yang tepat. Pelicin ini bisa membantu pasangan untuk menciptakan orgasme.

Beberapa cairan tertentu mungkin bisa menjadi pengganti pelumas yang bermerek. Walaupun begitu, tidak semua cairan licin bisa menggantikannya.

Melansir Women's Health pada Minggu (10/6/2018), para ahli menyarankan Anda untuk berpikir dua kali untuk menggunakan beberapa cairan sebagai pelumas.

Menurut Maureen Whelihan dari Pusat Kesehatan dan Pendidikan Seksual, Amerika Serikat, zat licin yang mungkin terlihat tidak berbahaya bisa saja mengandung alergen, membuat kulit memburuk, dan menganggu kerja kondom.

Untuk itulah, hindari gunakan beberapa benda ini sebagai pelumas ketika berhubungan seks.

1. Baby oil

Cairan ini tidak hanya membuat penggunaan kondom sia-sia, namun juga meningkatkan risiko berkembangnya infeksi jamur.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics dan Gynecology menemukan, penggunaan baby oli secara intravaginal terkait dengan kolonisasi spesies Candida yang menyebabkan infeksi jamur.

2. Mentega putih

Menurut Lauren Streicher, M.D., seorang profesor kebidanan dan ginekologi klinis di Northwestern University Feinberg School of Medicine, shortening atau mentega putih bukanlah benda yang cocok sebagai pelumas.

"Ini tidak terlalu licin, jadi bagi kebanyakan wanita itu tidak efektif," ujar Streicher. Selain itu, hal tersebut juga memungkinkan Anda terkena iritasi vagina.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Air liur

3. Air liur

Air liur tidak cukup licin untuk jadi pelumas. Selain itu, cairan dari mulut bisa menjadi sarana penularan penyakit menular seksual dan menyebabkan infeksi.

Menurut Jason James, direktur medis di Femcare Ob-Gyn di Miami, hal tersebut sama saja ketika melakukan oral seks yang tidak aman.

4. Petroleum jelly

Produk yang berbasis minyak bumi bisa menyebabkan infeksi. Sebuah studi di jurnal Obstetrics and Gynecology menemukan, wanita yang menggunakan petroleum jelly sebagai pelumas dua kali lebih besar berisiko terkena bakteri vaginosis.

5. Lotion

Ada banyak potensi iritasi dalam lotion seperti parfum dan propil glikol (senyawa yang larut dalam air dan membantu loton tetap lembap). Ini bisa menyebabkan bengkak dan iritasi di alat kelamin.