Liputan6.com, Jakarta Diet terlalu ekstrem sebelum puasa akan membuat Anda jadi kalap dan lapar mata saat Lebaran. Besar sekali godaan untuk memasukkan apa pun makanan yang Anda lihat tampak menggiurkan, padahal sebenarnya perut sedang tidak merasa lapar.
Semakin Anda menghindari makanan tertentu, semakin sering pula Anda kepikiran 'kapan ini semua berakhir? Dan kapan saya bisa makan yang itu lagi?'. Akibatnya, perasaan balas dendam akan muncul. Begitulah otak kita secara alami bekerja.
Demikian tips yang diberikan Pakar Gizi, Mochammad Rizal, agar Anda dapat mengontrol mulut supaya tidak sering-sering mengunyah saat di hari Lebaran nanti.
Advertisement
"Ketika muncul perasaan ingin makan brownies, ya makan saja. Yang penting tetap atur porsi, dan ingat kapan harus berhenti. Bahkan, kita masih tetap bisa makan brownies sepotong setiap hari," kata Rizal saat berbincang dengan Health Liputan6.com pada H-1 Lebaran.
Baca Juga
Â
Supaya Tidak Kalap Saat Lebaran
Saran dari Rizal, cobalah Anda makan apa pun makanan yang Anda dianggap tidak sehat tapi Anda suka sebanyak satu porsi setiap hari selama satu minggu, lama kelamaan kalap makanan tersebut akan hilang dengan sendiri, bahkan cenderung merasa bosan.
Selain itu, lanjut Rizal, cukup tidur dan olahraga merupakan cara lain guna mengurangi kalap dan lapar mata. Akan tetapi, kalap juga bisa muncul karena faktor stres.
"Stres memicu produksi hormon kortisol dan biasanya, pengalihannya adalah dengan makan, terutama makanan berkarbohidrat karena dapat membantu memproduksi hormon leptin dan hormon endorfin (hormon bahagia)," kata Rizal.
Nah, dengan cukup tidur akan dapat mengurangi stres, sedangkan berolahraga merupakan salah satu cara agar tubuh memproduksi hormon endorfin selain dari makanan.
Bahkan, olahraga sederhana dan ringan seperti melompat-lompat di tempat dalam durasi waktu tertent juga dapat meningkatkan hormon endorfin.
"Jadi, sempatkan untuk tetap aktif bergerak selama Lebaran," katanya.
Advertisement