Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Tiga Posisi Seks yang Rentan Bikin Penis Patah

Awas jika melakukan tiga posisi seks ini. Penis Anda rentan patah kalau tidak hati-hati

Liputan6.com, Jakarta Berhati-hatilah dalam berhubungan seks. Pasalnya, beberapa posisi seks bisa membuat Anda, para pria, berisiko mengalami fraktur penis atau penis patah.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Impotence Research, para ilmuwan melihat 90 pasien berusia 18 hingga 66 tahun yang mengalami penis patah.

Mereka menemukan bahwa 77 persen dari kasus-kasus tersebut berhubungan dengan trauma seksual, sehingga mereka melihat lebih dalam pada posisi seks yang dilakukan dan membuatnya cedera.

41 persen pria mengalami penis patah ketika melakukan posisi seks doggy style, diikuti oleh misionaris dan woman-on-top. Tingkat parahnya fraktur hampir mirip di antara doggy style dan misionaris. Namun, studi tersebut menemukan tingkat yang lebih parah ditunjukkan ketika membandingkan doggy style dengan woman-on-top.

Melansir Men's Health pada Kamis (21/6/2018), fraktur penis terjadi ketika Anda terlalu memaksakan ereksi. Ada tabung seperti spons di jaringan alat kelamin yang menjadi kaku ketika diisi dengan darah. Menurut ahli urologi, Tobias Kohler, tabung-tabung itu bisa patah ketika terkena benturan yang kuat.

Penis patah tersebut bisa menyebabkan rasa sakit, bengkak, penyumbatan darah, dan jika kondisinya cukup buruk Anda harus pergi ke Unit Gawat Darurat.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Terkena tulang

Penelitian terbaru di Brasil menemukan, posisi wanita di atas adalah posisi seks yang sangat berisiko. Hal ini karena pasangan yang mengendalikan sudut dan juga kecepatan.

Jika ia tidak mampu mengendalikan dan terjadi "kecelakaan", kepunyaan Anda bisa memukul daerah tulang di tubuhnya. Atau, dia bisa menduduki penis yang membuatnya cedera.

Sementara, doggy style menjadi berbahaya menurut para peneliti karena seks yang dilakukan dari belakang mungkin dilakukan dengan sangat bersemangat.

Jika penis Anda keluar dari vagina dan menyentuh perineum atau simfisis pubisnya, yang keduanya merupakan permukaan tulang yang keras, hal tersebut bisa membuat trauma pada kemaluan.

Sehingga, Kohler mengatakan salah satu cara untuk mengurangi risiko penis patah adalah memilih posisi seks yang lebih aman. Selain itu, janganlah berlebihan saat berhubungan intim dan tetaplah jaga ketenangan.