Â
Liputan6.com, Jakarta Film Incredibles 2 yang sukses di box office internasional tidak lepas dari kontroversi, terutama karena adanya adegan yang bisa membuat penderita epilepsi menderita kejang-kejang.
Baca Juga
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Daftar Pemain Timnas Indonesia VS Filipina di Piala AFF 2024, Lino Kembali, Trio Bek Tetap Bertahan
Istana Buckingham Ungkap Perkembangan Terkini Kanker Raja Charles III, Perawatan Berlanjut Tahun 2025
Namun, adegan foto sensitif dalam film tersebut bukanlah satu-satunya kejadian efek visual yang membuat penderita epilepsi terkena kejang-kejang.
Advertisement
Melansir Healthline pada Jumat (29/6/2018), pada 1997 lampu berkedip di sebuah episode kartun televisi anak-anak Pokemon dikaitkan dengan kejang, mual, muntah, hingga sakit kepala ratusan anak-anak di Jepang.
Selain film, video gim dan swafoto yang dilakukan berulang- ulang juga bisa memicu kejang pada mereka yang menderita epilepsi fotosensitif.
Walaupun begitu, tidak semua pemicunya berasal dari layar. Menurut Dr. William Bell, ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center, Amerika Serikat, epilepsi fotosensitif juga bisa terjadi di dalam mobil.
Hal ini terjadi jika Anda mengemudi dengan melewati banyak pohon dengan kecepatan tinggi. Matahari yang melewati pepohonan bisa menciptakan efek kedap-kedip yang memicu kejang.
"Banyak orang dengan epilepsi fotosensitif yang tahu untuk menghindari situasi semacam itu," ujar Bell yang juga mengkhususkan diri di perawatan penderita epilepsi.
"Saya mengenal pasien, yang misalnya, memakai kacamata hitam jenis tertentu."
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Â
Mencegah dengan menghindari
Bagi orang yang memiliki epilepsi fotosensitif dan tahu cara mencegah kambuhnya penyakit tersebut, menghindari adalah sebuah kunci.
Mereka bisa mengurangi risiko dengan menonton film atau televisi dengan lampu menyala serta duduk lebih jauh dari layar.
"Itu sebabnya menonton film di bioskop bisa lebih buruk daripada menunggu sampai filmnya rilis sebagai video," kata Bell.
"Karena jika Anda menonton di rumah, cahaya bisa diatur."
Jika tidak bisa menghindari lampu berkedip di lingkungan, Anda juga bisa menutup satu mata dan memalingkan wajah dari sumber cahaya tersebut. Selain itu, cukup tidur juga penting.
"Seseorang yang fotosensitif memiliki masalah jika mereka kurang tidur," ucap Bell.
Â
Advertisement
Waspada epilepsi
Sekalipun belum terdiagnosa epilepsi fotosensitif, Bell mengatakan Anda tetap harus waspada. Jika melihat cahaya berkelap-kelip lewat pepohonan saat mengemudi dan merasa tidak nyaman, seperti menatap tiba-tiba, ini bisa menjadi pertanda.
Jika Anda khawatir tentang lampu berkedip atau stimulus lain yang memicu kejang, sakit kepala, maupun migrain, hubung dokter segera.
Namun, secara keseluruhan risikonya terbilang cukup rendah.
"Fotosensitifitas muncul sebagai masalah mungkin sekali atau dua kali sebulan untuk saya, dan semua yang saya lihat adalah pasien epilepsi. Jadi, saya rasa orang-orang tidak perlu khawatir tentang itu," pungkas Bell.