Liputan6.com, Jakarta Selain terus bergerak secara aktif, Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohamad juga memiliki rahasia yang membuatnya tetap terlihat sehat di usia 92 tahun.
Bahkan, Mahathir Mohamad hanya menunjukkan sedikit tanda penuaan. Ketika masa kampanye Pemilihan Umum Malaysia pada 2017, dirinya juga terus aktif dan berbicara sebagai oposisi yang mengkritik pemerintahan saat itu.
Baca Juga
Kepada Sunday Times tahun 2017, Mahathir Mohamad memaparkan sebuah penelitian mengenai pola makan monyet yang rendah kalori dan membuat mereka berumur lebih panjang.
Advertisement
"Mungkin, saya seperti monyet," kata pria yang terpilih menjadi Perdana Menteri untuk kedua kalinya tersebut saat itu.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Tidak sepenuhnya sehat
Pria kelahiran Alor Setar, Malaysia, tersebut mengakui bahwa dirinya juga menderita beberapa penyakit saat itu.
"Saya tidak sepenuhnya sehat. Saya memiliki masalah jantung, menderita radang paru-paru, dan pada satu waktu saya memiliki masa ketika mengalami batuk yang buruk ketika paru-paru terinfeksi," jelasnya seperti dikutip dari Straits Times pada Jumat (29/6/2018).
Mahathir menambahkan, dirinya tidak merokok dan mengonsumsi alkohol. Menurut dia, dirinya hanya makan tidak terlalu banyak dan cukup untuk membuatnya bisa terus aktif.
"Ada kecenderungan bagi orang-orang usia lanjut untuk menjadi gemuk. Mereka memiliki perut yang besar dan untuk memuaskan diri, mereka minum dan makan berlebihan yang menempatkan beban di hati mereka," kata Mahathir.
Â
Advertisement
Mengunjungi Indonesia
Mahathir Mohamad dijadwalkan berada di Jakarta dari 28 hingga 29 Juni 2019. Mahathir tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada Kamis kemarin pukul enam petang.
Dirinya disambut oleh Presiden Joko Widodo didampingi oleh Ibu Negara, Iriana Jokowi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Polhukam Wiranto, serta beberapa pejabat lainnya.
Dilaporkan bahwa Mahathir akan menghadiri jamuan makan siang pada hari ini di Istana Bogor bersama Presiden Jokowi sekaligus berdiskusi tentang berbagai isu regional dan global.
Kunjungan ini merupakan pertama kalinya Mahathir ke negara Asia Tenggara lain, setelah menjadi perdana menteri kedua kalinya pada 10 Mei 2018.