Sukses

Kemenristekdikti Kembali Berikan Beasiswa Doktoral

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun ini kembali memberikan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) angkatan keempat.

 

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun ini kembali memberikan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) angkatan keempat.

“Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu moda dalam pemberian beasiswa pendidikan pascasarjana dan pembiayaan penelitian pascasarjana di masa mendatang,” kata Menristekdikti Mohamad Nasir, dalam keterangan pers, Sabtu (30/6/2018)

Program beasiswa yang diadakan sejak 2013 ini merupakan usaha untuk mempercepat laju pendidikan doktor agar jumlah lulusan doktor meningkat sehingga mampu memenuhi kualifikasi pendidikan dosen minimal S2.

Dalam program ini, para mahasiswa akan berada di bawah bimbingan promotor yang berkualitas baik secara pendidikan maupun rekam jejak penelitian.

2 dari 2 halaman

12 Perguruan Tinggi

Kemenristekdikti menunjuk 12 perguruan tinggi untuk menyelenggarakan beasiswa PMDSU IV, yaitu Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Syiah Kuala.

Pelamar PMDSU angkatan IV dapat memilih 146 calon promotor dalam program ini.

Pembelajaran selama kuliah dapat dilakukan dengan Sistem Pembelajaran Daring (SPADA), yang dikembangkan untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi antara lain keterjangkauan yang belum merata serta masih ada perguruan tinggi yang belum memiliki sumber daya yang berkualitas.

SPADA membuka peluang bagi mahasiswa yang terdaftar di sebuah perguruan tinggi untuk mengikuti mata kuliah tertentu di kampus lain dengan sistem transfer kredit yang dapat diakui.

PMDSU I pada 2013 lalu diikuti 57 mahasiswa, lulusan angkatan pertama ini sudah menghasilkan 116 publikasi internasional, menurut informasi kementerian dalam keterangan yang sama. (Natisha Andarningtyas/AntaraNews)