Sukses

Piala Dunia 2018: Fenomena Baby Boom Bisa Terjadi

Ada dampak positif pada Piala Dunia 2018, yang memungkinkan terjadinya fenomena baby boom, peningkatan kelahiran bayi.

Liputan6.com, Jakarta Dampak Piala Dunia 2018 di Rusia tidak hanya memengaruhi kesehatan, seperti risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Ada dampak positif yang dapat terjadi, yakni fenomena baby boom berupa peningkatan kelahiran bayi di suatu negara, khususnya negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Angka kelahiran bayi yang tinggi ini terbukti terjadi di Jerman saat negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. Hasil studi di Jerman, fenomena baby boom yang langka terjadi dalam waktu sembilan bulan setelah Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006.

Padahal, Jerman tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di Eropa. Hanya 30 persen peningkatan kelahiran dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2005). Ini kemungkinan karena efek euforia Piala Dunia, sesuai dilansir dari South China Morning Post, Minggu (1/7/2018).

Kecenderungan yang sama juga dialami Spanyol, yang satu wilayah dengan Catalonia. Negara itu mengalami 16 persen kenaikan tingkat kelahiran dalam waktu sembilan bulan setelah Barcelona memenangkan Liga Champions 2009.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Ledakan kelahiran

Baby boom juga terjadi pada negara Islandia. Pada Juni 2016, tim sepakbola Islandia berhasil menjadi juara Piala Eropa 2016 setelah mengalahkan Inggris dengan skor 2-1. Pada Maret 2017, negara pulau kecil ini mengalami ledakan kelahiran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sembilan bulan setelah kemenangan Timnas Islandia yang bersejarah, baby boom terjadi.

Ahli anestesi Reyjavik’s Landspitali University Hospital, Asgeir Petur Thorvaldsson mengatakan, banyak ibu hamil yang akan melahirkan di rumah sakit selama akhir pekan.

Ada sisi positif untuk negara yang punya angka kelahiran rendah. Dari laman Foreign Policy, kemenangan Piala Dunia bisa menjadi hal membahagiakan berkat adanya fenomena baby boom ini.