Sukses

Mengenal Momnesia, Amnesia pada Ibu Hamil

Sekitar 50-80 persen ibu hamil telah melaporkan mengalami kesulitan mengingat atau konsentrasi selama mengandung.

Liputan6.com, Jakarta Saat hamil, wanita mengalami perubahan fisik dan psikologis. Semuanya itu dipicu oleh perubahan hormon yang melonjak drastis.

Perubahan hormon tidak hanya membawa perubahan struktural dalam tubuh tetapi juga mengubah kemampuan fungsional otak ibu hamil. Sekitar 50-80 persen ibu hamil telah melaporkan mengalami kesulitan mengingat atau konsentrasi selama atau pasca-persalinan. Walau terdengar aneh, kondisi ini sangat nyata. 

Dalam dunia kedokteran kehilangan memori disebut sebagai amnesia, sementara ketika calon ibu atau ibu baru menderita amnesia yang dipicu oleh kehamilan itu disebut momnesia.

Dalam penelitian neuropsikologi, dilakukan tes kinerja memori pada 412 wanita hamil, 272 ibu dan 386 wanita yang tidak hamil. Rupanya, wanita hamil mengalami masalah terburuk saat mengerjakan tes memori yang menantang.

Penelitian ini telah membuktikan bahwa perubahan fungsional adalah nyata seperti disampaikan Dr Shallu Kakkar, Fortis La Femme, Jaipur mengutip laman Times of India, Selasa (2/7/2018).

"Selama kehamilan, defisit memori sangat umum dan nyata. Dalam penelitian ilmiah lain, sebuah penelitian yang dilakukan pada MRI wanita hamil mengungkapkan bahwa beberapa materi abu-abu hilang selama kehamilan pada wanita peserta -- terutama di bagian otak yang bertanggung jawab untuk alasan sosial dan kemampuan untuk melihat perspektif orang lain--," tambah Kakkar.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Apa yang membuat otak sulit mengingat saat hamil?

Hormon memainkan peran utama mengubah kemampuan fungsional otak selama kehamilan. Selain itu, peneliti berspekulasi, hal ini membuat ibu jadi lebih fokus mempersiapkan perannya sebagai ibu. 

Di aspek lain, perubahan gaya hidup selama hamil juga punya pengaruh terhadap kemampuan memori seseorang. Stres, kegelisahan, malam-malam tanpa tidur dalam kegelisahan bersemi mengganggu fungsi otak.

Dokter Ranjana Becon dari Rumah Sakit Columbia Asia, Ghaziabad menyarankan beberapa strategi yang dapat membantu mengelola situasi ini dengan lebih baik. Yakni:

1. Membuat catatan kecil, meski terlihat ketinggalan zaman.

2. Membiasakan diri menyimpan barang pada tempatnya.

3. Tidur cukup.

4. Lakukan olahraga dan tidak stres.