Liputan6.com, Jakarta Kelahiran bayi pertama menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu setiap calon orangtua baru. Mereka tak sabar melihat seperti apa wajah anak si kecil dan menyaksikan tingkah lakunya yang menggemaskan.
Walaupun begitu, calon orangtua juga kerap merasa gugup. Mereka masih belum punya bayangan cara merawat bayi yang baik dan benar.
Baca Juga
Kisah Pilu Jenazah Bayi Baru Lahir Terpaksa Dibekukan karena Orangtua Tidak Bisa Bayar Biaya Rumah Sakit
Kumpulan Doa untuk Bayi yang Baru Lahir Beserta Tata Cara dan Maknanya, Pahami Hak Anak Menurut Islam
Jadi Orangtua Bayi Bebingah, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Kelas Khusus Rawat Bayi Baru Lahir
Apakah Anda juga pernah mengalaminya? Jangan khawatir, perasaan tersebut wajar dialami setiap calon orangtua kok.
Advertisement
Supaya tidak menjadi rasa cemas yang berlebihan, sebaiknya Anda dan pasangan sudah mencari tahu tentang hal-hal yang berkaitan dengan bayi baru lahir sejak jauh hari. Anda bisa membaca buku-buku parenting atau melihat kisi-kisi yang telah liputan6.com rangkum berikut.
1. Basuh bayi dengan waslap hingga tali pusar lepas
Tali pusar akan lebih cepat lepas bila dalam keadaan kering. Umumnya, tali pusar lepas dalam waktu dua minggu. Karena itu, jangan siram bayi hingga terlalu basah. Lagipula, bayi juga jarang kotor sehingga cukup dibasuh dengan waslap saja. Setelah itu, keringkan tubuh dan tali pusar si kecil hingga benar-benar kering.
2. Tak masalah menyentuh bagian lembut di kepala bayi
Banyak orangtua baru begitu takut menyentuh bagian lembut yang ada di tengkorak kepala bayi. Bagian ini dianggap begitu sensitif karena berhubungan langsung dengan pembuluh darah yang melapisi otak. Bagian lembut ini merupakan fontanel, yaitu bagian yang membantu bayi bergerak keluar melewati saluran kelahiran. Walaupun begitu, dokter anak Tanya Remer Almann, mengatakan bahwa tak masalah memegang bagian itu dan rambut yang berada di sekitarnya. Namun, jangan sampai menekannya terlalu kencang. Â
3. Jadwal tidur bayi
Pada awal-awal kelahirannya, bayi akan kerap terbangun setiap 2-3 jam sekali untuk minum Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula. Walaupun begitu, saat memasuki usia tiga bulan bayi akan tidur dalam durasi lebih lama, yaitu selama enam sampai delapan jam.
Orangtua pun sebaiknya mengatur jadwal tidur bayi agar lebih teratur. Pada siang hari, jangan biarkan bayi tidur lebih dari tiga jam. Bangunkan mereka untuk minum ASI atau susu formula agar nutrisinya terpenuhi. Sementara itu, pada malam hari biarkan mereka tidur selama waktu yang ia butuhkan agar berat badannya naik. Bonusnya, Anda juga dapat tidur nyenyak dalam waktu lama.
4. Bayi berkomunikasi dengan cara menangis
Jangan frustrasi bila bayi sering menangis. Pasalnya, tangisan merupakan bentuk komunikasi mereka karena belum bisa bicara. Lambat laun, Anda pun akan mampu membedakan beda tangisan lapar, mengantuk, marah, dan tangisan lainnya.
Orangtua sebaiknya selalu siap sedia barang-barang kebutuhan bayi di dekat mereka. Dengan begitu, setiap si kecil menangis, orangtua dapat langsung memenuhi kebutuhannya. Supaya ringkas, masukkan saja botol susu, popok, dan perlengkapan lainnya dalam tas bayi.
Apabila perlengkapan bayi Anda belum banyak terkumpul, beli saja di toko jual beli online aman, seperti Tokopedia. Anda pun dapat memenuhi kebutuhan si kecil tanpa harus pergi meninggalkannya di rumah.
Selamat menikmati momen menjadi ibu baru!
Â
Â
(ADV)