Â
Liputan6.com, London, Inggris Fenomena jutaan semut terbang (flying ant) sedang terjadi pada Kejuaraan Tenis Wimbledon di London, Inggris. Suara dengungan semut terbang terdengar begitu keras.
Advertisement
Baca Juga
Jutaan semut terbang beterbangan selama beberapa minggu ini dan mengganggu pertandingan tenis Wimbledon antara petenis Denmark Caroline Wozniacki dan Ekaterina Makarova pada 4 Juli 2018.
"Anda tentu ingin fokus bermain tenis dan tidak diserang semut kan," ujar Wozniacki yang mengeluhkan semut terbang kepada wasit, sesuai dikutip dari Cambridge News, Rabu (11/7/2018).
Semut terbang juga bisa menempel dan mengerumuni Anda. Adanya fenomena semut terbang ini terjadi ketika semut jantan dan betina tumbuh sayap dan keluar dari sarang untuk "penerbangan kawin" yakni mencari semut dari koloni lain untuk kawin.
Menurut Society of Biology, penerbangan kawin merupakan fase penting dalam reproduksi spesies semut. Selama penerbangan, ratu perawan kawin dengan semut jantan. Kemudian semut terbang mendarat untuk memulai koloni baru.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Semut terbang jantan dan betina
Semut terbang hitam berjenis Lasius niger punya satu ratu dan biasanya ada sekitar 5.000 semut pekerja. Ada juga semut pekerja yang mencapai 15.000 semut.
Semut pekerja mengumpulkan makanan untuk koloni. Semut pekerja itu semut betina yang akan hidup sebagai semut dewasa selama sekitar satu bulan.
Semut terbang yang mengganggu jalannya pertandingan Wimbledon ini adalah semut jantan dan ratu muda.
Ratu dapat hidup lebih dari 10 tahun dan menghabiskan sebagian besar hidup di sarang. Namun, ratu baru akan pergi untuk kawin dan menemukan koloni sendiri.
Pada semut terbang ada beberapa semut yang lebih besar, itulah sang ratu.
Advertisement
Peristiwa setahun sekali
Penerbangan kawin semut terbang ini sebenarnya peristiwa setahun sekali dan biasanya terjadi pada bulan Juli. Diperkirakan cuaca basah yang diikuti oleh cuaca lembab lalu panas memicu fenomena terjadi.
"Survei terbaru menunjukkan, semut terbang muncul selama beberapa minggu. Ini dipicu oleh suhu dan sering terjadi setelah hujan musim panas," tulis Christopher Terrell-Nield dari Nottingham Trent University.
Royal Society of Biology sedang mempelajari mengapa fenomena ini terjadi dan menyelidiki kondisi cuaca apa yang mendorong semut untuk terbang.
"Setelah empat tahun survei, kami telah menemukan, hari semut terbang tidak dapat diprediksi," ujar Terrel-Nield.