Liputan6.com, Thailand Seakan berlomba dengan waktu, para penyelamat berupaya mengeluarkan 12 remaja anggota sebuah tim sepak bola asal Thailand beserta pelatih agar bisa keluar dari gua. Mereka terjebak di dalam gua yang banjir selama lebih dari dua minggu.
Baca Juga
Advertisement
Setelah latihan sepak bola pada 23 Juni 2018, mereka hiking ke dalam gua yang terletak di wilayah utara Provinsi Chiang Rai, Thailand.
Ketika gua mulai banjir, mereka berupaya keras menghindari, lalu masuk lebih dalam ke gua.
Berita hilangnya tim sepak bola remaja ini pun menyeruak. Tim penyelamat yang terdiri atas 13 penyelam dari berbagai negara bersama NAVY Seals Thailand berupaya melakukan penyelamatan.
Pad Minggu pagi, 8 Juli 2018, empat dari tiga belas remaja laki-laki berhasil dikeluarkan dari gua yang banjir. Lalu, empat remaja lain dikeluarkan dari gua pada Senin, 9 Juli 2018. Empat remaja lain dan pelatih berhasil dikeluarkan pada Selasa, 10 Juli 2018. Yang artinya, seluruh anggota tim sepak bola dan pelatih mereka telah berhasil diselamatkan.
Melansir laman Yahoo News, Rabu (10/7/2018), ada fakta memilukan di balik remaja dan pelatih sepak bola Thailand yang terjebak di gua.
Â
Simak video menarik berikut ini:
Â
Tanda peringatan banjir
1. Ada tanda peringatan
Para remaja itu berada di lokasi yang dikenal Gua The Tham Luang. Gua terletak di area bawah tanah yang luas, tepat di bawah Pegunungan Doi Nang Non. Hanya ada satu pintu untuk keluar-masuk.
Bahaya banjir rupanya kerap terjadi di dalam gua. Sudah ada peringatan di pintu masuk gua bahwa setiap pengunjung tidak masuk ke dalam gua selama musim hujan, terutama pada Juli hingga November.
Meskipun secara teknis remaja dan pelatih memasuki gua pada 23 Juni 2018, ada kemungkinan ancaman hujan dan banjir bisa terjadi.
2. Butuh waktu 10 hari untuk menemukan mereka di dalam gua
Ketika anak-anak akhirnya ditemukan di dalam gua oleh penyelam penyelamat, mereka berada 9 km dari pintu masuk gua. Karena ukuran gua yang luas dan banyak lorong di dalam gua, butuh penyelamatan selama sepuluh hari untuk menemukan mereka.
Menurut para pejabat, butuh waktu berbulan-bulan sebelum banjir surut, yang berarti menunggu itu bukan pilihan. Seluruh tim sepak bola dan pelatih harus diselamatkan, meski menghadapi kondisi yang menantang.
Advertisement
Bahaya di dalam gua
3. Kondisi di dalam gua sangat berbahaya
Kondisi di dalam gua sangat berbahaya. Salah satu risiko terbesar, menurut para ahli kesehatan, adalah kurangnya oksigen.
Meskipun ada beberapa ventilasi di lokasi terjebaknya remaja ini, salah satu tim Navy Seals menyatakan, kadar oksigen di gua sekarang hanya 15 persen. Padahal, rentang terbaik kadar oksigen untuk bernapas adalah 19,5 hingga 23 persen.
Pusing, sesak napas, sakit kepala, dan kesulitan tidur adalah beberapa efek berkurangnya oksigen.
4. Upaya penyelamatan hadapi tantangan yang sulit
Tim penyelam dan Navy Seals bekerja keras untuk memberikan oksigen, persediaan medis, dan makanan untuk remaja dan pelatih di dalam gua. Meskipun tujuan mengeluarkan mereka dari gua adalah prioritas utama, misi ini menghadapi beberapa tantangan yang sulit.
Dalam misi penyelamatan, mereka setidaknya harus berenang selama tiga jam dari lokasi terjebak sampai pintu masuk gua. Adanya lorong sempit membuat penyelam harus melepaskan silinder udara yang menempel.
Selain itu, tali sepanjang 8 km digunakan untuk memandu ke luar dari gua dan berfungsi sebagai pegangan menuju pintu masuk.
Satu penyelam tewas
5. Satu penyelam tewas dalam misi penyelamatan
Salah satu penyelam yang berusaha menyelamatkan tim ini meninggal. Dia adalah Samarn Kunan, mantan Angkatan Laut Thailand.
Ia menjadi sukarelawan dalam misi penyelamatan. Saat perjalanan keluar dari gua yang banjir, pasokan oksigen Kunan habis. Ia pun kehilangan kesadaran.
Meskipun tim penyelamat berupaya mengurangi tingkat air, ancaman terus-menerus dari musim hujan membuat misi menjadi lebih berbahaya. Bukan hanya bagi tim yang terjebak, tetapi juga orang-orang yang berusaha menyelamatkan mereka.
Untungnya berkat kerja sama berbagai pihak, upaya penyelamatan tim sepak bola ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.
Advertisement