Liputan6.com, Thailand Tim sepak bola Thailand, Wild Boars yang berjumlah 12 anak dan pelatih mereka berhasil dievakuasi setelah terjebak di gua yang banjir di Chiang Rai, Thailand. Seorang mantan Angkatan Laut Thailand (Thai Navy SEAL), Saman Kunam mengajukan diri dalam upaya misi penyelamatan yang berbahaya.
Baca Juga
Advertisement
Saat menjalankan misi penyelamatan, Saman Kunam (38) meninggal secara tragis. Menyoal kematian suaminya, istri Saman angkat bicara.
Ia memberikan pesan kepada tim sepak bola Thailand yang selamat agar mereka tidak merasa bersalah atas kematiannya.
"Aku ingin memberi tahu, anak-anak itu, tolong, jangan salahkan diri kalian sendiri atas kematiannya (Saman Kunam)," ungkap Valeepoan Kunam, istri Saman Kunam, sesuai dikutip dari People, Jumat (13/7/2018).
Simak video menarik berikut ini:
Kehabisan oksigen
Saman meninggal di gua Tham Luang setelah berupaya memasok tangki oksigen kepada anak-anak yang terjebak. Ia kehabisan oksigen dan tak sadarkan diri. Nyawanya pun terenggut.
"Ini adalah berita duka, mantan SEAL yang mengajukan diri untuk membantu meninggal semalam (5 Juli 2018) sekitar pukul 2 pagi," kata wakil gubernur Chiang Rai, Passakorn Boonyaluck.
Saman bertugas mengirim pasokan oksigen ke dalam gua. Sayangnya, ia tidak punya cukup oksigen dalam perjalanan kembali ke lokasi tim penyelamat di sisi gua lain.
Advertisement
Unggah foto suami
Valeepoan mengunggah banyak foto almarhum sang suami melalui Instagram pribadinya.
"Aku sangat mencintaimu," tulis Valeepoan dalam keterangan foto hitam-putih suaminya.
Ia juga menulis, “Aku merindukanmu. Aku cinta kamu layaknya kamu adalah hatiku ... mulai sekarang ketika aku bangun... siapa yang akan aku cium?”
Jalani karantina
Anak-anak tim sepak bola Wild Boars sedang dalam pemulihan di rumah sakit Chiang Rai Prachanukroh. Dalam sebuah video terbaru menunjukkan, sosok anak-anak untuk pertama kalinya setelah mereka diselamatkan.
Beberapa anak laki-laki, yang berusia antara 11 hingga 16 tahun terlihat duduk di ranjang rumah sakit. Masker menutupi wajah mereka.
Matt Rivers dari CNN juga membagikan video di Twitter yang menunjukkan, orangtua anak-anak tengah melambaikan tangan kepada mereka dari balik jendela ruang rawat.
"Anak-anak itu di karantina selama seminggu atau lebih," lapor Rivers. "Orangtua baru diizinkan masuk ke kamar dalam beberapa hari mendatang dengan mengenakan pakaian pelindung khusus."
Advertisement