Liputan6.com, Jakarta Ketika anak menangis, orangtua cenderung menjadi khawatir dan merasa tidak nyaman. Itu sebabnya orangtua akan berupaya meredam tangis sang buah hati. Padahal, menangis juga memberi manfaat bagi anak seperti yang diungkap oleh Mommy Felicia Denisa dari Babyologist berikut ini...
Membiarkan anak menangis itu penting loh, tapi jangan lama-lama. Membiarkan menangis yang dimaksud di sini adalah jangan melarangnya menangis. Karena dengan melarangnya menangis, justru akan membuat dia memendam perasaannya dan akan membuatnya merasa tertekan.
Baca Juga
Sebenernya melarang anak menangis itu tidak sepenuhnya salah, tapi harus dilhat juga usia sang anak, jika anak sudah bisa mengerti mana yang baik dan tidak baik, boleh saja melarangnya tapi dengan cara yang benar, dan tidak membuat anak malah jadi tertekan.
Advertisement
Jika usia anak masih bayi, di mana mereka belum dapat berbicara dan cuma bisa menangis untuk berkomunikasi, maka kita seharusnya tidak melarangnya. Karena dengan menangis, mereka mengutarakan apa yang sedang mereka rasakan, seperti sedang sakit, lapar, haus atau tidak nyaman. Bayangkan saat kita lagi sakit, tidak bisa bicara, dan kita hanya bisa menangis, karena mau bilang ada yang sakit, eh malah tiba-tiba saja dibentak dan disuruh diam, coba bayangkan anak kita yang mengalaminya.
Kalau perasaan seperti itu terus menumpuk dalam diri mereka, maka bisa menyebabkan perilaku yang negatif. Misalnya seperti, menarik diri, teriak-teriak, sering memukul, ngamuk, dan mereka juga akan susah untuk berempati kepada orang lain.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Manfaat Menangis bagi Anak
Pertumbuhan anak tidak lepas dari kemampuan mereka mengelola emosinya, makanya kita harus membiarkan mereka melepaskan emosinya, salah satunya dgn membiarkan mereka menangis. Sebenarnya ada beberapa dampak positif kalau kita membiarkan mereka menangis, seperti:
Menangis bisa meningkatkan kekebalan tubuh
Saya pernah baca kalau menangis bisa membuat kita lebih sehat, karena akan meningkatkan kekebalan tubuh dan jika emosi terus menerus dipendam amaka akan menganggu kesehatan tubuh, terutama fungsi otak, dan bukan hanya kesehatan fisik tapi juga kesehatan mental.
Anak menjadi lebih terbuka
Kalau mereka terbiasa melepaskan emosi atau perasaan yang sedang dirasakan, maka mereka akan menjadi anak yang lebih terbuka atas apa yang sedang mereka rasakan.
Bisa lebih terikat dengan kita
Saat mereka menangis dan kita berempati kepada mereka, contohnya, kita langsung bertanya seperti: "kenapa sayang? kok nangis? ada yg sakit ya?" Atau ditanyakan mau apa, maka mereka bisa menjadi tenang dan akan merasa lebih nyaman di dekat kita.
Jadi biarkan anak meluapkan emosinya dulu, setelah itu kita bisa menghiburnya dengan sabar dan penuh kasih sayang. Anak-anak pada dasarnya penasaran tentang segala hal yang mereka temui. Karena mereka belum mengerti, makanya kadang mereka bereaksi sedikit berlebihan tentang apa pun, baik hal positif maupun negatif. Oleh karena itu ketika kita melihat mereka menangis, maka kita jangan melarangnya, melainkan kita langsung segera bertanya apa yang terjadi dan kenapa menangis. Hal ini bisa juga dilakukan sambil menggendongnya. Mereka akan berhenti menangis ketika yang mereka inginkan sudah tercapai, karena mereka menangis kemungkinan karena merasa tidak nyaman atau menginginkan sesuatu.
Semoga bermanfaat.
Advertisement