Sukses

Jumlah Wanita Hamil dengan Penyakit Jantung Meningkat, Kenapa?

Faktor usia kehamilan yang semakin tua, kasus serangan jantung saat hamil meningkat.

Liputan6.com, Jakarta Jumlah wanita yang terkena serangan jantung selama dan sesudah kehamilan meningkat. Berdasarkan data terbaru di jurnal Mayo Clinic, serangan jantung rentan terjadi pada saat di trimester akhir, saat melahirkan, dan usai melahirkan.

Peningkatan risiko serangan jantung naik drastis hingga 25 persen dari 2002 ke 2014.

Peneliti mengolah data dari 49 juta kelahiran, terdapat 1,061 yang terkena serangan jantung pada saat persalinan. Lalu, 922 wanita terkena serangan jantung saat hamil dan yang mencengangkan ada 2.390 wanita mengalami hal tersebut usai melahirkan.

"Serangan jantung pada wanita muda itu jarang, tapi selama hamil dan sesudah melahirkan adalah periode wanita rentan terkena masalah jantung," kata dokter spesialis jantung NYU Langone Health, Nathaniel Smilowitz, kepada Time dilansir Kamis (4/4/2019).

 

Saksikan juga video menarik ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Penyebab makin banyak wanita hamil alami serangan jantung

Peneliti belum mengetahui secara jelas penyebab wanita di zaman kini rentan terkena serangan jantung ketika hamil dan sesudah melahirkan. Spekulasi peneliti adalah wanita masa kini kecenderungan menikah dan hamil di usia tak lagi muda. Seperti diketahui, wanita tua lebih berisiko terkena masalah jantung dibandingkan yang muda.

Wanita yang hamil usia 39, berisiko lima kali lipat terkena serangan jantung dibandingkan 20-an. Bahkan untuk wanita yang hamil di atas 40 tahun, risiko terkena serangan jantung lebih tinggi.

Masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes turut meningkatkan risiko wanita terkena serangan jantung. Itu sebabnya, Smilowitz menyarankan semua wanita harus mengetahui faktor risiko jantung ada atau tidak di diri mereka. Faktor risiko tersebut diantaranya tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.

"Wanita yang hamil atau baru saja melahirkan, wajib mengenali peringatan serangan jantung seperti nyeri atau sensasi panas di dada, untuk memberitahu ke dokter," pesan Smilowitz.