Liputan6.com, Jakarta Selain orang dewasa, anak balita juga harus rutin diberi camilan guna memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Hanya saja, porsi camilannya harus sedikit.
Jasly Koo, ahli gizi dari Departemen Nutrisi dan Diet di Rumah Sakit Wanita Singapore Health, mengingatkan bahwa balita memiliki perut yang kecil. Anak belum punya kemampuan untuk menyantap makanan dalam porsi besar untuk memenuhi semua nutrisi yang dibutuhkan.
Karena itu, penting bagi orangtua memberikan makanan ringan agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik.
Advertisement
Jasly Koo mengatakan, makanan ringan atau camilan harus dilihat sebagai pelengkap gizi anak.
"Makanan ringan di antara makan besar juga dapat mengurangi stres yang dialami anak-anak dari harapan orangtua bahwa mereka mengonsumsi semua kebutuhan gizi sebanyak tiga kali sehari," ujarnya.
Baca Juga
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Jangan beri camilan tinggi gula dan lemak
Makan camilan sebenarnya bisa memberi dua efek. Pertama membantu atau malah merusak diet seorang anak. Lalu, bagaimana caranya agar tepat?
"Kuncinya ada pada jenis, jumlah, dan waktunya," katanya.
Sebaiknya, tidak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula karena berkontribusi pada peningkatan jumlah kalori harian mereka. Jika memberikan makanan seperti ini, berat badan bertambah.
Jangan juga memberikannya dalam jumlah banyak dengan waktu yang terlalu dekat dengan makan besar. Takutnya, bisa memengaruhi nafsu makan si kecil.
"Jadi, orangtua harus memberikan camilan padat nutrisi, dua sampai tiga jam sebelum makan utama," katanya.
Daripada memberikannya yang tinggi gula, tinggi lemak, sebaiknya perbanyak serat dan protein.
Advertisement