Liputan6.com, Jakarta Tidak ada orang yang suka dibohongi, untungnya, kebohongan bisa dideteksi. Seorang pakar dari Federal Bureau Investigation (FBI) Amerika Serikat, Susan Adams, mempelajari bahasa dan pilihan kata untuk mengetahui apa maksud sesungguhnya dibalik kalimat yang disampaikan seseorang. Apakah seseorang tersebut jujur atau tidak.
Menurut penelitian Susan, melansir Freud Magazine, Jumat (20/7/2018), berikut beberapa tanda seseorang sedang melakukan kebohongan:
Baca Juga
6. Melakukan Pelembutan Bahasa
Advertisement
Pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh pihak yang bersalah sering kali termasuk kata-kata yang ringan. Sedangkan orang yang jujur akan mengucapkan kalimat yang lebih keras dan eksplisit. Orang yang berbohong biasanya lebih memilih menggunakan kata "hilang" daripada "dicuri," dalam kasus pencurian atau laporan kehilangan.
7. Menyinggung Suatu Tindakan
Orang yang berbohong terkadang menjelaskan dengan menyinggung tindakan tanpa mengatakan mereka benar-benar melakukannya. Seperti pernyataan berikut ini, "Saya memutuskan untuk menyalin file Saya ke drive jaringan," Bila diperhatikan apakah kata "memutuskan" yang dilontarkannya benar-benar dikerjakan atau dilakukannya untuk menyalin file tersebut ? Ingat bahwa pemohong akan melontarkan kalimat yang tidak pasti.
8. Tidak Menyampaikan dengan Detail
Pembohong biasanya akan menjelaskan pernyataan sesederhana dan sesingkat mungkin. Hal itu dilakukannya untuk mengurangi penemuan bukti dan kecurigaan.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Panjang Lebar
9. Ketidakseimbangan Narasi
Saat melakukan pernyataan, biasanya pembohong akan menghilangkan beberapa bagian penting atau bahkan menambahkan bagian yang ditambahkan sebagai bentuk informasi palsu dalam suatu narasi atau pernyataanya.
Biasanya pembohong akan memberikan pernyataan dan banyak informasi yang sebetulnya tidak dibutuhkan dalam upaya untuk meyakinkan.
10. Panjangnya Ucapan yang Disampaikan
Kebanyakan orang biasanya berbicara dalam kalimat sebanyak 10 hingga 15 kata. Namun, saat seseorang sedang mencoba untuk berbohong dan merasa cemas, meraka cenderung berbicara dengan kalimat yang seara signifikan lebih panjang atu bahkan lebih pendek daripada normalnya.
Penulis: Jihan Khalda Fairuz
Advertisement