Sukses

Kenali 20 Tanda Anak Alami Disleksia Matematika (2)

Jangan diremehkan, matematika bisa menjadi masalah yang lebih serius pada anak-anak tertentu

Liputan6.com, Jakarta Bagi beberapa anak, matematika bisa menjadi sebuah masalah serius. Sayangnya, hal ini kerap diabaikan oleh banyak orangtua dan sekolah.

Ketidakmampuan dalam matematika atau dyscalculia yang sering disebut sebagai "disleksia matematika" merupakan salah satu masalah serius yang bisa timbul pada anak.

Profesor neurosains perkembangan kognitif dan penasehat Understood.org, Daniel Ansari mengatakan, dyscalculia sama seperti disleksia biasa namun lebih sedikit teridentifikasi.

Melansir dari Reader's Digest pada Minggu (22/7/2018), berikut ini 10 dari 20 tanda pertanda bahwa anak menderita disleksia matematika. 

 

Di tingkat sekolah menengah

11. Berjuang dengan konsep

Anak berjuang dengan konsep matematika seperti komutatif (3+5 sama dengan 5+3) dan inversi (mampu memecahkan 3+26-20 tanpa menghitung).

12. Sulit memahami bahasa matematika

Anak kesulitan memahami bahasa matematika dan selalu datang dengan sebuah rencana untuk memecahkan masalah matematika.

13. Masalah mencetak nilai

Dia memiliki masalah untuk mencetak nilai dalam pertandingan olahraga dan aktivitas kesehatan lainnya.

14. Mengalami kesulitan

Anak mengalami kesulitan dalam memperkirakan biaya secara keseluruhan dan sering tidak memahami konsep apa yang boleh dan tidak dalam keuangan

15. Menghindari matematika

Anak menghindari situasi yang membutuhkan pemahaman angka seperti bermain gim yang melibatkan matematika. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Tingkat SMA

Di tingkat sekolah menengah atas

16. Kesulitan memahami grafik

Anak berjuang dan kesulitan untuk memahami informasi dalam sebuah bagan dan grafik

17. Sulit menerapkan konsep keuangan

Anak kesulitan menerapkan konsep matematika dalam keuangan. Seperti membuat pertukaran dan mencari tahu memberikan tip.

18. Sulit mengukur

Anak kesulitan mengukur beberapa hal seperti bahan dalam resep sederhana atau cairan dalam botol.

19. Kurang percaya diri

Anak kurang percaya diri dalam kegiatan yang memerlukan pemahaman kecepatan, jarak, dan arah. Dia mungkin lebih cepat tersesat dengan mudah.

20. Sulit menemukan pendekatan

Anak kesulitan menemukan pendekatan yang berbeda untuk masalah matematika yang sama. Seperti menambah panjang dan lebar persegi panjang, dan menggandakan jawaban untuk menyelesaikan soal perimeter.