Liputan6.com, Jakarta Bagi beberapa anak, matematika bisa menjadi sebuah masalah serius. Sayangnya, hal ini kerap diabaikan oleh banyak orangtua dan sekolah.
Ketidakmampuan dalam matematika atau dyscalculia yang sering disebut sebagai "disleksia matematika" merupakan salah satu masalah serius yang bisa timbul pada anak.
Baca Juga
Laporan UNICEF: Jumlah Anak-anak di Haiti yang Direkrut Kelompok Bersenjata Naik 70 Persen
Cegah Diabetes pada Anak, IDAI Sarankan Pemerintah Atur Takaran Gula dan Cantumkan pada kemasan Makanan
27 November 2000: Kematian Tragis Damilola Taylor, Bocah 10 Tahun yang Tewas Ditusuk Pisau Usai Pulang Sekolah
Profesor neurosains perkembangan kognitif dan penasehat Understood.org, Daniel Ansari mengatakan, dyscalculia sama seperti disleksia biasa namun lebih sedikit teridentifikasi.
Advertisement
Melansir dari Reader's Digest pada Minggu (22/7/2018), berikut ini 10 dari 20 tanda pertanda bahwa anak menderita disleksia matematika.Â
Â
Di tingkat sekolah menengah
11. Berjuang dengan konsep
Anak berjuang dengan konsep matematika seperti komutatif (3+5 sama dengan 5+3) dan inversi (mampu memecahkan 3+26-20 tanpa menghitung).
12. Sulit memahami bahasa matematika
Anak kesulitan memahami bahasa matematika dan selalu datang dengan sebuah rencana untuk memecahkan masalah matematika.
13. Masalah mencetak nilai
Dia memiliki masalah untuk mencetak nilai dalam pertandingan olahraga dan aktivitas kesehatan lainnya.
14. Mengalami kesulitan
Anak mengalami kesulitan dalam memperkirakan biaya secara keseluruhan dan sering tidak memahami konsep apa yang boleh dan tidak dalam keuangan
15. Menghindari matematika
Anak menghindari situasi yang membutuhkan pemahaman angka seperti bermain gim yang melibatkan matematika.Â
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Tingkat SMA
Di tingkat sekolah menengah atas
16. Kesulitan memahami grafik
Anak berjuang dan kesulitan untuk memahami informasi dalam sebuah bagan dan grafik
17. Sulit menerapkan konsep keuangan
Anak kesulitan menerapkan konsep matematika dalam keuangan. Seperti membuat pertukaran dan mencari tahu memberikan tip.
18. Sulit mengukur
Anak kesulitan mengukur beberapa hal seperti bahan dalam resep sederhana atau cairan dalam botol.
19. Kurang percaya diri
Anak kurang percaya diri dalam kegiatan yang memerlukan pemahaman kecepatan, jarak, dan arah. Dia mungkin lebih cepat tersesat dengan mudah.
20. Sulit menemukan pendekatan
Anak kesulitan menemukan pendekatan yang berbeda untuk masalah matematika yang sama. Seperti menambah panjang dan lebar persegi panjang, dan menggandakan jawaban untuk menyelesaikan soal perimeter.
Advertisement