Sukses

Perawatan Istimewa untuk Jemaah Haji yang Sakit

Bagi jemaah haji yang sakit, mereka mendapatkan makanan yang terjamin baik di Klinik Kesehatan Haji Indonesia.

 

Liputan6.com, Madinah, Arab Saudi Bagi jemaah haji yang sakit saat menjalankan ibadah di Madinah, Arab Saudi tak perlu cemas. Anda akan mendapat pelayanan dan perawatan yang baik, bahkan makanan pun terjamin baik.

Di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Arab Saudi, tidak boleh ada jemaah haji yang tidak dapat makan. Mereka harus mendapatkan makanan, baik pasien rawat inap atau pasien yang hanya mampir di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Makanan jemaah haji sakit diberikan tiga kali sehari, yang terdiri atas dua kali camilan (snack) selama pasien dirawat. Pemberian makanan, snack, dan minuman sehat dilakukan selama operasional haji berlangsung, kurang lebih 76 hari.

“Pasien tidak dipungut biaya sepeser pun. Semuanya berasal dari dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) Kementerian Kesehatan RI,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka, sebagaimana rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (24/7/2018).

Demi memenuhi kebutuhan makanan pasien jemaah haji ini, Tim Gizi KKHI sigap menyiapkan makanan sesuai dengan kondisi pasien.

Untuk jemaah haji yang kurang mampu makan sendiri, tidak ada pendamping atau kondisi kesehatan tak memungkinkan untuk makan, tim gizi juga menyuapi pasien.

“Pasien jemaah haji yang masuk rata-rata tidak ada pendampingnya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan asupan makan, kami bantu. Kami turun tangan bantu menyuapi," ujar petugas Gizi KKHI Madinah, Sri Rezeki.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Beri edukasi

Pasien jemaah haji yang sakit dan perlu disuapi berhasil menghabiskan makanan. Mereka mau makan dan terbukti makanan habis.

Sri menambahkan, bantu menyuapi makan agar jemaah haji segera pulih dan dapat segera kembali ke pondokan.

“Kami bantu menyuapi makan bagi pasien yang tidak mampu melakukan sendiri. Pada saat menyuapi pasien, kami manfaatkan untuk melakukan edukasi. Misal, pada pasien diabetes, sebenarnya semua makanan boleh dimakan, yang penting porsi tidak boleh berlebihan," tambah Sri.

Selain itu, pasien diabetes juga harus memerhatikan jam makan. Jam makan tidak boleh lewat. Jika jam makan tidak diatur, maka akan menimbulkan kenaikan gula.