Sukses

Ahli Gizi: Jemaah Haji Jangan Makan Asal Kenyang

Ada imbauan untuk jemaah haji yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci, sebaiknya jangan makan asal kenyang.

 

Liputan6.com, Madinah, Arab Saudi Demi menjalankan ibadah haji dengan nyaman, petugas Gizi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Arab Saudi, Sri Rezeki mengimbau, agar jangan makan asal kenyang. Jemaah haji perlu makanan bergizi seimbang.

Setiap zat gizi dari makanan punya fungsi masing-masing yang harus dipenuhi jemaah haji. Jika tidak terpenuhi, maka berisiko akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.

Para jemaah haji juga sebaiknya perbanyak konsumsi makanan yang kaya kandungan serat dan air.

“Untuk makanan ringan yang dapat dikonsumsi, seperti pudding,” kata Sri, sesuai rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (24/7/2018).

Bagi jamaah haji yang membawa makanan dari Tanah Air, perlu memerhatikan jenis makanan yang dibawa dan riwayat penyakit yang dialami. Misal, penderita hipertensi (darah tinggi) harus membatasi konsumsi mi instan dan kecap yang tinggi natrium juga pengawet.

“Sebaiknya, mereka memilih bahan makanan yang alami. Namun, bagi jemaah haji yang sehat, tidak masalah membawa bekal seperti ini,” Sri menambahkan.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Batasan waktu makanan katering

Jemaah juga diingatkan untuk tetap makan tiga kali sehari. Perbanyak minum air putih dan konsumsi sayur. Makanan katering yang disediakan untuk jamaah tertera ada batasan waktu.

Untuk makan siang, batas akhir katering dikonsumsi adalah pukul 15.00 waktu setempat, sedangkan untuk makan malam dibatasi sampai pukul 22.00 waktu setempat.

“Bila sudah lewat waktu, jangan dikonsumsi. Khawatir akan tumbuh bakteri,” tambah Sri.

Tim Gizi di KKHI Madinah juga memberikan pelayanan makanan bagi petugas kesehatan, baik petugas di KKHI, bandara, dan petugas di sektor-sektor lain. Petugas jangan sampai sakit. Gizi pun harus diperhatikan.