Liputan6.com, Jakarta Tepat hari ini, 28 Juli 2018, diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Diperkirakan di dunia ini ada 325 juta orang terinfeksi virus hepatitis B dan C.
"Namun, hanya ada 1 dari 10 orang yang pernah tes dan hanya 1 dari 5 orang yang mendapatkan pengobatan hepatitis yang tepat," kata Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam video singkat memeringati Hari Hepatitis Sedunia 2018 di laman resmi WHO.
Baca Juga
Jika hepatitis dibiarkan perlahan-lahan bisa menurunkan kualitas kesehatan. Yang paling parah mengarah ke kanker hati dan sirosis yang menyebabkan 1,3 juta kematian setiap tahun.
Advertisement
"Pemeriksaan dan perawatan adalah kunci mengeliminasi hepatitis. Selain itu, kita juga harus punya fokus yang kuat pada pencegahan. Kita mesti mengakslerasi upaya agar bisa mencapai target bebas hepatitis di 2030," kata Tedros lagi.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Kenali gejala
Terdapat beberapa jenis virus hepatitis, di antaranya hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun, virus hepatitis A, B, dan C merupakan jenis yang lebih sering ditemukan.
Dokter Nitish Basant Adnani BMedSc dari Klikdokter.com menjelaskan bahwa cara penularan infeksi virus hepatitis bergantung dari jenis virus penyebabnya.
Hepatitis A umumnya ditularkan melalui asupan makanan atau minuman yang telah tercemar oleh virus hepatitis A. Tanda dan gejala yang dapat timbul, di antaranya rasa lemas, mual, muntah, demam, perubahan warna kulit dan sklera (bagian putih pada mata) menjadi kekuningan.
Sedangkan, hepatitis B dan C dapat menular melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, atau cairan vagina. Sebagian tanda dan gejalanya dapat serupa dengan hepatitis A, seperti nyeri perut, mual, muntah, penurunan nafsu makan, dan sebagainya.
Bila tidak ditangani, hepatitis dapat berlangsung lama, yang disebut hepatitis kronis, dan kemudian meningkatkan risiko sirosis hati serta kanker hati. Untuk itu, deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk menentukan penyebab serta penanganan yang paling sesuai.
Hepatitis A dan B dapat dicegah dengan vaksinasi. Sementara itu, belum ada vaksin untuk hepatitis C. Namun, Anda dapat melindungi diri dari hepatitis C dengan tidak menggunakan narkoba (terutama narkoba suntik), hati-hati saat hendak melakukan piercing dan tato, dan mempraktikkan seks yang aman.
Bersama-sama, kita dapat menurunkan angka kejadian hingga mengeliminasi hepatitis akibat infeksi virus. Saat ini, sudah terdapat strategi penanganan untuk berbagai jenis hepatitis A, B, dan C, walaupun tidak semua jenis hepatitis dapat disembuhkan. Selain itu, juga penting untuk memastikan bahwa setiap orang mendapatkan vaksinasi yang dibutuhkan agar terhindar dari infeksi hepatitis.
Advertisement