Liputan6.com, Jakarta Sebagai calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2018, seluruh peserta harus lebih dulu tahu mengenai makna sakral di balik prosesi penarikan bendera merah putih.
Menurut Kasgartap 1/Jkt Brigjen TNI Heriyanto Syahputra S. Ip., M. Si, di balik itu ada makna perjuangan para pahlawan yang berusaha menaikannya.
"Ini harus jadi motivasi. Awalnya kemerdekaan itu dengan berkibarnya bendera sang merah putih," ujar Heriyanto pada calon Paskibraka 2018 di PP-PON Kemenpora, Cibubur pada Senin, 30 Juli 2018.
Advertisement
Â
Mengingat hal itu adalah sesuatu yang sakral, lanjut Heriyanto, proses penarikan dan penurunan bendera harus dilakukan Paskibraka dengan sikap sempurna.
"Zaman perjuangan dulu, para sesepuh, almarhum, yang sudah meninggalkan kita itu menaikkan bendera itu taruhannya nyawa," kata Heriyanto.
Â
Menurut Heriyanto, dahulu kala, ketika mereka mencoba mengibarkan bendera, musuh tidak akan segan untuk menembak atau membunuh mereka.
"Begitu dia naikkan, dihantam sama musuh. Ditembak sama musuh, " katanya.
Â
Inilah yang harus menjadi motivasi bagi para calon Paskibraka 2018 ketika nanti bertugas mengibarkan bendera di Istana Negara.
"Ini suatu motivasi buat kita semua, termasuk saya sendiri, kalau sudah bendera dikibarkan, kita menghadap penuh, melakukan penghormatan. Di situ, rasa kebangsaan kita akan timbul, " ujar Heryanto.
Â
Sehingga, ketika nantinya para Paskibraka masuk ke lapangan saat bertugas, hal tersebut harus dilakukan dengan konsentrasi penuh, serius, akan tetapi juga tidak boleh tegang.
"Karena kalau terlalu tegang, stres terlalu tinggi, lupa nanti dengan formasi yang sudah dilatihkan, "Â ujar Heryanto.