Sukses

Intip Proses Panjang Tali Tiang Bendera yang Digunakan Paskibraka di Istana Merdeka

Tali yang digunakan para Paskibraka 2018 saat latihan dan bertugas di Istana Negara nantinya ternyata bukan tali sembarangan.

Liputan6.com, Jakarta Selain anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang harus dipersiapkan, perlengkapan juga tidak boleh luput dari pengawasan.

Hal ini dilakukan untuk memberikan persembahan terbaik dan istimewa pada HUT ke-73 RI.

Salah satunya adalah tali di tiang bendera yang digunakan saat latihan Paskibraka dan di Istana Merdeka nanti. Tali ini bukanlah tali sembarangan, tapi secara khusus dipersiapkan untuk prosesi sakral tersebut.

"Talinya bahannya khusus. Dibelinya di pasar ikan. Jarang didapat," ujar Didi dari Bagian Perlengkapan Diklat Paskibraka 2018 saat berbincang bersama Diary Paskibraka.

Tali yang digunakan adalah tali dengan tekstur lembut tapi sangat keras dan kuat. Berbeda dengan tali yang digunakan pada upacara bendera di sekolah-sekolah.

"Bedanya dengan tali biasa, dia akan mengulur. Kekuatannya kurang (kalau tali biasa). Kalau nilon, kan, kena panas mengulur terus," ujar pria yang meneruskan profesi sang ayah dalam mengurusi perlengkapan untuk tugas kenegaraan ini.

Simak video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Tali Dijemur Seminggu

Tidak sembarangan, tali ini bahkan juga mendapat perlakuan khusus agar membuatnya lembut dan tetap kuat.

Setelah diukur dan disesuaikan dengan tiang bendera, tali tersebut direndam dengan air panas satu hari satu malam. Berikutnya, tali tersebut direndam lagi dengan deterjen agar halus.

 

Kemudian, tali tersebut dijemur hingga seminggu agar benar-benar tegang dan tidak terpelintir.

"Kalau melintir, kalau mengulur kan engga keras. Jadi bendera nanti tidak berkibar. Kelipat gitu," kata Didi yang sudah bertugas sejak 1993 ini.

 

Tali ini sendiri terbuat dari bahan kuralon. Didi mengatakan, dulu orang menggunakan tali yang terbuat dari katun Surabaya. Namun, bahan ini saat ini sudah tidak ada.

 

Tali ini nantinya akan ditandai. Gunanya untuk menyesuaikan dengan lagu Indonesia Raya yang akan dikumandangkan saat menaikkan bendera. Hal ini agar para Paskibraka mampu menaikkan bendera tepat di puncak tiang sesuai dengan habisnya lagu kebangsaan tersebut.