Sukses

Kisah Cinta Remaja ala Gadis-Gadis Calon Paskibraka 2018

Sebagai remaja biasa, tentunya dua gadis Calon Paskibraka ini pernah mengalami cerita cinta ala remaja. Seperti apa cerita mereka?

Liputan6.com, Jakarta Sebelum menjalani Diklat Paskibraka 2018 tingkat nasional, para calon pengibar bendera pusaka ternyata sudah membuat sebuah grup chat khusus. Ternyata ini dimanfaatkan oleh salah seorang Capaska untuk menjalin komunikasi dengan lawan jenisnya.

Seperti yang diceritakan oleh Calon Paskibraka putri 2018 tingkat nasional asal Kepulauan Bangka Belitung, Siti Sabila Anandita atau Siti dan capaska putri asal Jambi Rahmadeni Putri Haimda atau Rani.

"Sudah tukaran nomor juga, sudah chat-an juga," kata Siti kepada Diary Paskibraka, yang mengaku sudah sempat mengobrol lewat aplikasi chat dengan seorang Calon Paskibraka putra. Namun sayangnya, obrolan mereka seakan terhenti ketika sudah mulai mengikuti Diklat.

"Dulu pas belum jumpa masih chat-chat-an setiap hari. Tapi hari-H sudah jumpa kayak orang Lo Gue gitu aja," ujar pelajar SMA Negeri Tanjungpandan itu.

"Baru menatap muka itu sudah beda. Sifatnya tuh beda, mungkin dia malu-malu. Jaim-jaim," ujar gadis kelahiran Adolina, 1 Juli 2001 itu.

Siti sendiri belum mau mengungkapkan siapa capaska yang telah mengobrol dengannya sebelum Diklat dimulai.

"Enggak, enggak, enggak. Orang rumah nonton," katanya sambil tertawa malu-malu.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

 

2 dari 4 halaman

Cinta Tak Terbalas

Di sisi lain, Rani juga menceritakan tentang cintanya yang pernah tak terbalaskan di luar Diklat.

"Pernah. Suka sama orang gitu, tapi orangnya tidak tahu. Tidak mau kasih tahu juga," cerita Rani malu-malu.

"Padahal sudah sahabatan juga, dianya juga suka sama orang lain," jelas pelajar SMA Negeri 1 Merlung.

Untuk itu, Rani punya cara agar bisa move-on. Yaitu dengan tidak memikirkan hal tersebut dan tentunya: "Dengan mengikuti paskibraka," kata Rani sambil tertawa.

3 dari 4 halaman

Hobi Jalan-jalan

Baik Rani dan Siti memiliki hobi yang sama yaitu jalan- jalan. Namun, selama mereka menjalani Diklat, keduanya tentu tidak bisa melakukan kegiatan yang mereka sukai tersebut. Hal tersebut jelas bukan masalah bagi mereka.

"Setidaknya masih sama-sama dengan teman yang lain, enggak apa-apa. Kan besok ada juga sesi jalan-jalannya," ujar Rani yang mengakui punya hobi main voli dan berenang itu.

"Kalau aku sendiri di sini sudah cuci mata, suasananya baru, banyak yang ganteng-ganteng," timpal Rani sambil tertawa.

"Jadi di sini semuanya serba baru," tambahnya.

 

4 dari 4 halaman

Tantangan Diklat

Dalam menjalani diklat, keduanya mengatakan memiliki tantangan sendiri-sendiri.

"(untuk latihan) menjaga kekompakan, baris-berbaris, menyelaraskan langkah. Kan dari asal masing-masing sudah beda. Jadi diselaraskan satu sama lain, itu yang bikin kendala sih," kata Rani.

Sementara, Siti mengakui bahwa mereka memiliki egonya masing- masing. Sehingga, hal tersebut terkadang menghambat mereka untuk kompak.

"Jadi harus beradaptasi dengan yang baru lagi," katanya.