Liputan6.com, Jakarta Pakar seks mengungkap, kepuasan seksual tak selalu didapat dari hubungan seks dengan pasangan. Hasil pengamatan Dr Nicole Prause selama lebih dari sepuluh tahun menunjukkan, seks solo atau aktivitas seksual yang dilakukan sendiri tanpa pasangan bahkan mampu memberi orgasme yang lebih dahsyat, mengutip laman Daily Star.
Baca Juga
"Secara mengejutkan, orang-orang yang ditanyai kadar intensitas orgasme secara konsisten mengatakan orgasme yang didapat dari stimulasi diri sendiri terasa lebih intens dibandingkan orgasme yang didapat bersama pasangan," ungkap Dr Prause.
Advertisement
Alasannya, saat melakukan seks solo, seseorang jadi lebih mudah memutuskan berapa banyak ingin mencapai klimaks serta berapa lama waktu yang diperlukan untuk menstimulasi diri.
Meski begitu, Anda yang ingin mencoba melakukan seks solo dengan bantuan sex toys perlu memerhatikan satu hal ini agar tak berujung petaka. Penulis situs SheSaid, Nadia Bokody mengaku memiliki pengalaman tak menyenangkan dengan sex toys.
Nadia berbagi pengalaman perdanannya menggunakan vibrator, yakni setelah dia resmi bercerai dari suaminya. Saat itu Nadia merasa begitu bebas tapi belum siap menjalin hubungan intim dengan orang lain. Maka, vibrator menjadi pilihan.
"Saat itu sudah lama aku tak berhubungan seks. Tapi aku juga belum siap untuk menjalin hubungan intim dengan orang baru. Jadi setelah melakukan riset online, aku memutuskan membeli sebuah vibrator," tutur Nadia pada laman Mirror.
Sebetulnya Nadia merasa dirinya sedikit konyol. Dia mengelola situs wanita, termasuk menyediakan informasi dan saran seputar seks, tapi belum pernah mencoba sendiri.
Saksikan juga video berikut ini:
Nyeri Panggul
Setelah menjajal menggunakan vibrator, Nadia begitu terkesan dan memakainya secara rutin, melansir laman Daily Star, Rabu (8/8/2018).
"Rasanya sungguh melegakan dan menguatkan karena untuk pertama kalinya bisa mengendalikan seksualitasku sendiri di kehidupan dewasaku," ujarnya.
Namun, beberapa minggu setelah menggunakan sex toy itu Nadia mulai merasakan nyeri di bagian panggul.
Kemudian ia memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu apakah dia terkena penyakit menular seksual. Hasil diagnosis dokter negatif. Nadia tak terkena penyakit menular seksual. Tapi saat itulah Nadia menyadari bahwa vibrator yang digunakannya secara rutin telah 'merusak' vaginanya.
"Dokter mulai melontarkan beberapa pertanyaan dan saat itulah aku menyadari bahwa rasa sakit itu karena aku terlalu sering menggunakan vibrator! Itu sangat memalukan dan juga lucu," ungkap Nadia.
Jadi, bijaklah menggunakan sex toy bila ingin mencoba seks solo.
Advertisement