Liputan6.com, Jakarta Madinah sudah kosong dari jemaah haji Indonesia. Seluruh jemaah telah bergeser ke Makkah bergabung dengan gelombang 2 yang tiba melalui Jeddah.
Baca Juga
Meski demikian, masih ada 7 pasien yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Seluruh pasien merupakan pasien yang kembali dari rawatan di RS Arab Saudi.
Advertisement
“Hari ini 4 orang rencananya akan dievakuasi ke Makkah, sehingga yang masih dirawat di KKHI Madinah ada 3 orang”, jelas Direktur KKHI Madinah dr. M. Yanuar, Sp.P. seperti dikutip dari keterangan pers di Jakarta, Kamis, (9/8/2018).
Ditambahkan, di RSAS Madinah saat ini masih ada 18 orang yang dirawat, dimana 6 orang diantaranya masih dirawat di ruang ICU dengan ventilator, serta 2 – 3 orang direncanakan kembali ke KKHI hari ini.
Di KKHI Makkah sampai dengan tanggal 7 Agustus 2018, telah merawat 219 pasien. Adapun jemaah yang masih dirawat inap di KKHI Makkah sebanyak 97 orang dan dirawat di RSAS di Makkah 64 jemaah.
Direktur KKHI Makkah dr. Nirwan Satria, Sp.An menyebutkan, pasien yang banyak dirawat adalah karena sesak, dementia, hipertensi dan ulkus diabetes.
“Ini tercetus karena kelelahan fisik dan kurang minum,” jelasnya. Menjelang Wukuf yang akan dilaksanakan 2 pekan ke depan Nirwan mengimbau agar jemaah jangan banyak melakukan aktivitas yang tidak penting, banyak minum, dan makan tepat pada waktunya.
“Kalau beraktivitas pakai alat pelindung diri (APD),” tambahnya.
Nirwan mengingatkan, haji adalah wukuf. “Jaga kesehatan jelang wukuf. Kami sudah siapkan KKHI Makkah dengan lebih dari 200 tempat tidur dan dokter spesialis. Namun yang utama adalah jemaah harus mampu menjaga kesehatannya masing-masing. Gunakan APD dan ikuti anjuran kesehatan yang sudah disampaikan oleh Tim Promotif Preventif dan dokter Kloter,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka menyatakan, Pemerintah Indonesia sangat peduli dengan kesehatan jemaah haji khususnya dalam melaksanakan wukuf sebagai puncak ibadah haji nanti.
“Kemenkes akan menyewa tenda khusus berukuran 15×20 meter untuk klinik jemaah haji lengkap dengan AC dan genset. Seluruh peralatan kesehatan dan obat-obatan akan dipersiapkan oleh PPIH kesehatan,” tegas Eka.