Liputan6.com, Jakarta Pemeran serial superhero The Flash, Grant Gustin mendapatkan perlakuan body shaming dari para warganet. Hal tersebut terjadi setelah kostum baru The Flash bocor ke internet.
Sebagian orang menganggap kostum baru The Flash keren karena mirip dengan versi komiknya. Namun beberapa malah fokus ke bentuk tubuh pemeran Barry Allen itu. Mereka menganggap Gustin terlalu kurus untuk menjadi superhero yang bisa berlari super cepat. Ditambah lagi dengan efek kostum barunya yang memberi kesan terlalu ramping.
Baca Juga
Dilansir dari Men's Health pada Senin (13/8/2018), aktor tersebut menyebut di akun Instagramnya, bocornya foto itu adalah sebuah omong kosong. Dia juga menyinggung tentang komentar body shaming yang ia terima dari warganet.
Advertisement
Menurutnya, body shaming pada siapapun bukanlah hal yang bisa dibenarkan.
"Itulah yang membuatku kesal," tulisnya dalam unggahan di Instagramnya tersebut.
"Saya sudah menjadi anak-anak selama dua puluh tahun lebih dan menjadi dewasa, banyak yang memberitahu saya dan orangtua bahwa saya terlalu kurus. Saya memiliki perjalanan saya sendiri untuk menerimanya. Tapi ada standar ganda di mana itu baik-baik saja untuk berbicara tentang tubuh pria," kata Gustin yang pernah bermain di serial musikal Glee tersebut.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Simak juga video menarik berikut ini:Â
Bicara tentang stres
Gustin juga menambahkan bahwa dia berusaha untuk tetap bugar dan memperbesar tubuhnya.
"Saya melakukan yang terbaik untuk tetap bugar dan menambahkan ukuran tubuh sebanyak yang saya bisa melewati musim-musim ini," tambah Gustin.
Dia juga menuliskan tentang stres dan dampaknya terhadap tubuhnya.
"Saya secara alami kurus, dan nafsu makan saya sangat dipengaruhi oleh stres," lanjutnya.
Grant juga mengatakan bahwa dia bahagia dengan tubuhnya serta menyukai kostum baru tersebut. Namun, yang terpenting menurutnya, dia ingin membuat orang lain yang sama seperti dirinya juga merasakan hal yang sama.
"Tidak hanya itu, tetapi mereka harus bisa merasa bahwa diri MEREKA bisa menjadi pahlawan super di tv, film, atau apa pun suatu hari nanti," tulisnya.
Advertisement