Liputan6.com, Jakarta Torch relay pawai obor Asian Games 2018 berlangsung meriah di Kota Bandung. Ada 21 pelari yang membawa api Obor Asian Games di Kota Kembang itu, diantaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, sejumlah mantan atlet seperti Ricky Subagja, Taufik Hidayat, hingga Ade Rai. Bahkan, perusahaan consumer healthcare Combiphar pun turut memeriahkan acara tersebut.
Para petinggi Combiphar tak segan ikut berlari dalam pawai obor keliling Kota Bandung itu, salah satunya yakni VP Manufacturing PT Combiphar Delano Lusikooy. Delano jadi bagian dari 21 pelari pembawa obor Asian Games, Sabtu (11/8/2018), melansir laman Merdeka.com. Sebagai pelari ke-7, Delano membawa api obor Asian Games 2018 dengan jarak tempuh 500 meter.
Baca Juga
Delano tak sendirian. Dia ditemani oleh sekitar 80 karyawan Combiphar yang mengiringi berlari dari Multi Purpose Bio Farma hingga Landmark Pasupati, bahkan sampai ke Gedung Sate. Delano mengakui, dia sengaja turun langsung ambil bagian sebagai pembawa obor untuk memeriahkan Asian Games. Selain itu, hal tersebut dia lakukan untuk memprakarsai hidup sehat kepada masyarakat.
Advertisement
"Kita terus terang ingin menyukseskan Asian Games. Kita ingin memprakarsai hidup sehat buta masyarakat," ujarnya kepada merdeka.com.
Delano juga terkesan dengan antusiasme warga Bandung untuk menyaksikan pawai obor Asian Games.
"Jadi kalau tadi saya lihat dari Pasteur macet total, karena ditutup warga ingin berdiri semua. Ini sebagai tanda tingginya antusiasme warga untuk menyemarakkan Asian Games. Kita ingin dukung atlet-atlet kita, melihat bendera Indonesia bisa berkibar," katanya.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Combiphar Bangga Jadi Bagian dalam Event Asian Games 2018
Presiden Direktur Combiphar Michael Wanandi mengatakan, pihaknya sangat bangga bisa jadi bagian dari event Asian
Dalam perhelatan Asian Games 2018 ini Combiphar ikut ambil bagian sebagai Official Supplier. Presiden Direktur Combiphar Michael Wanandi menyatakan kebanggaannya. Keikutsertaan Combiphar, kata Michael, akan memperkuat tonggak sejarah perusahaan dalam mendukung para atlet meraih prestasi gemilang untuk mengharumkan nama bangsa.
"Nah kita melihat momentum dari Asian Games ini momentum yang bersejarah karena Indonesia menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya setelah 56 tahun yang lalu kita bisa mengambil partisipasi sebagai mewujudkan support kita dukungan kita sebagai official supplier. Jadi Combiphar adalah salah satu yang menjadi official supplier di bidang kesehatan," ujar Michael.
Secara historis, kata Michael, Bandung memiliki kedekatan dengan Combiphar karena perusahaan tersebut dilahirkan di Kota Bandung pada 1971. Jadi, keikutsertaan Combiphar dalam pawai obor hari itu juga merupakan bagian dari sejarah perusahaan.
"Hari ini spesial memang karena ada lari obor yang diadakan di Bandung dan memang Combiphar lahir di Bandung sejak 1971. Jadi kita melihat ini momentum bersejarah juga buat Combiphar yang lahir di Bandung," ucapnya.
Selain di Bandung, Combiphar pun masih akan ambil bagian dari acara rangkaian pawai obor Asian Games yang akan digelar di Jakarta. Rencananya, Michael akan turun langsung membawa obor Asian Games di Jakarta.
Advertisement
Indonesia Kalahkan Batas
VP Marketing Consumer Healthcare & Wellness and International Operations Combiphar Weitarsa Hendarto menambahkan selain berkontribusi memberikan dukungan obat-obatan, pihaknya juga menggagas kampanye #IndonesiaKalahkanBatas. Tagline ini khusus dibuat untuk menyambut event Asian Games 2018.
"Tagline ini khusus dan memang diluncurkan berkaitan dengan Asian Games karena tahun ini memang tahun Asian Games. Dari Combiphar sebagai official supplier turut mendukung dan menyukseskan Asian Games juga. Dengan keterlibatan kita di official supplier sebagai dukungan kepada pemerintah dan atlet," katanya.
Dia berharap event Asian Games ini para atlet Tanah Air dapat menorehkan prestasi. Apalagi Indonesia memang target cukup berani yakni masuk peringkat 10 besar.
"Indonesia kembali ke Asian Games ke rumah kita setelah 56 tahun. Ini momentum yang sangat baik untuk kita negara Indonesia mencapai prestasi. Kita punya target cukup berani masuk ke 10 besar. Ketika melihat mencapai 10 besar menjadi tantangan, bisa enggak ya mampu," katanya.
"Mungkinkah kita mampu 10 besar. Dari pengalaman, Indonesia pernah jadi runner up tahun 1962, itu waktu Indonesia jadi tuan rumah. Memang yang ditargetkan ini menantang, tiga dekade lalu pernah tapi kita mau capai itu. Jadi lewat kampanye #IndonesiaKalahkanBatas ini sebagai support untuk mengajak para atlet di mana kita bisa kalahkan batas itu," katanya.
Reporter: Dian Rosadi
Sumber: Merdeka.com