Sukses

Observasi Istana Merdeka, Calon Paskibraka 2018 Dibuat Deg-degan

Selain observasi Istana Merdeka, para Calon Paskibraka 2018 juga dibawa berkeliling kota Jakarta

Liputan6.com, Jakarta Para calon Paskibraka 2018 untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Istana Merdeka hari ini, Minggu (12/8/2018). Tepatnya lima hari jelang mereka melaksanakan tugas sebagai pengibar bendera pusaka. Sejak pukul 06.00 pagi para Capaska berangkat dari PP-PON, Cibubur, Jakarta Timur menuju kompleks Istana Merdeka untuk observasi lapangan.

Tiba di Istana Merdeka, ke-68 Calon Paskibraka 2018 melakukan senam bersama dengan para pelatih, pembina, dan calon komandan pasukan. 

Gugup adalah salah satu yang dirasakan para Calon Paskibraka ketika pertama kali mereka menginjakkan kaki di Istana Merdeka. Seperti yang diungkapkan oleh tiga dara Capaska yang mewakili daerahnya masing-masing ini.

"Pertama kali ke Istana Merdeka rasanya beda mungkin karena baru pertama kali kan. Terus agak grogi gitu, takut salah saat jalan," Capaska Sulawesi Tengah Reskiana Sapana atau akrab disapa Kiki pada Diary Paskibraka setelah latihan.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

 

Senada dengan Kiki, Sharfinah Dian Arsyizah atau Pipi, mengatakan bahwa dia merasakan suasana yang berbeda dibandingkan dengan saat berlatih di Cibubur.

"Suasananya tuh beda. Terus rasa groginya itu ada. Seperti kami sudah di pelaksanaan yang sebenarnya," tambah gadis kelahiran Bone itu.

Sementara itu kesempatan menginjak lapangan Istana Merdeka untuk pertama kalinya juga membuat Capaska asal Riau, Fira Amalianda, mengalami deg-degan.

"Deg-degan. Soalnya baru pertama kali," kata Fira.

2 dari 2 halaman

Jakarta Beda Tipis dengan Makassar

Setelah observasi lapangan, para Capaska berkeliling Jakarta dengan menaiki bis. Mereka melewati beberapa ikon Kota Jakarta seperti Monumen Nasional, Bundarah HI, dan Patung Dirgantara.

Di antara ketiganya, hanya Fira yang pernah ke Jakarta untuk mengikuti Jambore Nasional di tahun 2016 lalu. Kiki dan Pipi sama-sama baru pertama kali ke Jakarta. Namun, bagi Kiki Jakarta hanya beda tipis dengan Makassar.

"Jujur, sama melihat Kota Makassar. Cuma di sini lebih banyak gedungnya, kalau di Makassar sedikit," ujar Kiki.

Selain itu, bagi Pipi, Jakarta tentu lebih padat dan memiliki irama hidup yang cepat.

"Harus lebih sigap saat ingin melakukan sesuatu. Soalnya nanti terlambat," ujarnya.