Sukses

Ketahui Penyebab Sakit Kepala Usai Menangis

Pakar memaparkan alasan menangis bisa menyebabkan sakit kepala, serta cara meredakan sakit kepala.

Liputan6.com, Jakarta Usai menangis, sebagian besar orang merasa lega karena telah meluapkan kesedihan atau kekesalan. Namun, ada juga yang sakit kepala usai mengucurkan air mata.

Menurut Lawrence Newman dari NYU Langone Health, Amerika Serikat, ketika sedih, tubuh akan melepaskan hormon stres, yakni kortisol. Kehadiran hormon ini memicu reaksi fisik seperti ketegangan di kepala seperti dilansir laman Women's Health, Rabu (15/8/2018).

Salah satu neurotransmitter, yakni asetikolin, berperan penting atas kerja air mata. Senyawa ini membantu merangsang lakrimal (kelenjar air mata) yang terletak di bawah sudut tulang alis yang kemudian menghasilkan air mata.

Para ahli sebenarnya tidak yakin menangis dapat menyebabkan sakit kepala. Namun, ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa menangis menjadi menyebabkan sakit kepala.

"Ketika Anda menangis, dahi dan leher jadi lebih kencang," kata Newman.

Bila menangis cukup lama, hal tersebut menyebabkan penyempitan otot-otot di sekitar leher dan kepala. Hal inilah yang kemudian memicu sakit kepala.

Dalam beberapa kasus, menangis akan mencetuskan migrain atau sakit kepala sebelah. Ini biasa terjadi pada mereka yang sering migrain. Kondisi ini paling sering terjadi saat tubuh stres. 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Cara Atasi Sakit Kepala

Untuk mengurangi sakit kepala usai menangis, Newman menyarankan untuk mengompres dengan es atau air hangat. "Silakan, pilih suhu mana yang membuat Anda nyaman," katanya.

Lalu, letakkan di belakang kepala, leher dan dahi. Jika tidak mau mengompres, mandi dan keramas dengan air hangat atau dingin juga bisa meringankan sakit kepala.

Bisa juga memijat area dahi dan leher. Pijat juga area antara jari telunjuk dan ibu jari.

"Jika tidak berhasil, konsumsi obat sakit kepala seperti aspirin," katanya.

 

 

Penulis : Nita Utami