Sukses

Lewat Doa, Calon Paskibraka 2018 Sampaikan Kerinduan pada Orangtua

Ketika membicarakan tentang apa yang mereka lakukan bila rindu dengan orangtua, tiba-tiba Calon Paskibraka asal Riau meneteskan air mata

 

Liputan6.com, Jakarta Jauh dari orangtua tanpa alat untuk berkomunikasi dengan mereka, membuat para Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2018 tingkat nasional hanya bisa berdoa. Lewat doa, mereka terus mengharapkan yang terbaik untuk orangtua serta keluarga mereka.

"Paling nangis (kalau rindu), terus berdoa kepada Allah semoga mama di sana tidak memikirkan yang macam-macam tentang saya," kata Calon Paskibraka putri yang mewakili Sulawesi Tengah, Reskiana Sapana atau disapa Kiki ketika berbincang dengan Diary Paskibraka beberapa saat lalu. Ditulis Selasa (14/8/2018).

Ketika berbicara tentang itu, Kiki sedikit menahan diri agar tidak menitikkan air mata saat membicarakan tentang orangtuanya yang bekerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) itu dan tetap tersenyum.

Sementara itu, bagi Calon Paskibraka asal Sulawesi Selatan, Sharfinah Dian Arsyizah atau Pipi, kerinduannya akan sang ayah yang merupakan seorang PNS dan sang ibu yang merupakan ibu rumah tangga, ia ungkapkan lewat doa. Dia juga saling berbagi cerita dengan teman untuk sekadar melepaskan kerinduannya pada kampung halaman.

"Pastinya berdoa kepada Allah, curhat, terus bicara pada sesama teman saling berbagi," kata Pipi.

"Terus berharap agar keluarga dan orangtua di sana baik-baik saja," tambahnya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

2 dari 2 halaman

Calon Paskibraka asal Riau Teringat sang Ibu

Berbeda dengan kedua temannya, Calon Paskibraka asal Riau, Fira Amalianda, tiba-tiba terisak saat mengungkapkan tentang hal tersebut. Dia teringat pada sang ibu yang saat ini telah tiada pada bulan Januari yang lalu.

"Berdoa, saling cerita sama teman-teman yang lain bagaimana. Pokoknya curhat sama Allah," ujar Fira yang ingin masuk ke Akademi Kepolisian tersebut.

Sekalipun senang berada di tengah lingkungan teman-teman baru. Namun, tetap saja kerinduan menjadi suatu hal yang membuat ketiganya selalu ingin pulang ke rumah.

"Bisa berteman dengan teman dari tiga puluh empat provinsi, dukanya sama juga, kangen dengan orangtua dan keluarga," ujar Fira dengan wajah sembap.