Liputan6.com, India Seorang pria India mengalami penis patah setelah menenggak 100 mg sildenafil (biasa dikenal dengan Viagra). Pria 36 tahun yang tak disebutkan namanya itu mengeluh penisnya terasa nyeri.
Baca Juga
Advertisement
Rasa nyeri juga makin parah, apalagi ketika penis membengkak. Tanda penumpukan darah di penis.Â
Tak tahan dengan kondisinya, pria itu akhirnya pergi ke dokter, dua hari setelah penis patah.
Sebagaimana dilansir dari Mail Online, Kamis (16/8/2018), pria itu minum Viagra demi mendapatkan dan mempertahankan ereksi saat berhubungan seks. Sayangnya, setelah berhubungan seks, kondisi penis patah terjadi.
Cedera seks berupa penis patah ini telah diterbitkan dalam British Medical Journal Case Reports pada 1 Agustus 2018.
Dokter di India yang menangani pasien pria ini menyampaikan, penis patah terjadi saat si pria itu tidur setelah bercinta, berdasarkan laporan dari King George Medical University.
Â
*Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Simak video menarik berikut ini:
Ereksi bisa kembali pulih
Ahli bedah yang menanganinya berhasil memperbaiki jaringan yang menyimpan darah selama penis ereksi. Dokter bedah, Deepanshu Sharma mengungkapkan, pria itu bisa mendapatkan ereksi lagi, enam minggu setelah perawatan.
Meski penis sudah ditangani, pria itu sempat mengeluh bentuk penis seperti terung usai cedera penis.
Penis patah biasanya terjadi karena aktivitas seks atau masturbasi yang berlebihan. Suara penis patah berupa 'krek' yang mengerikan dapat didengar pada 50 persen kasus, menurut studi.
Studi juga mencatat, sekitar 1.600 kasus penis patah terjadi di seluruh dunia sejak 1924.
Advertisement
Disfungsi ereksi
Pada pria yang pernah mengalami penis patah. Mereka kerap mengalami disfungsi ereksi (ketidakmampuan untuk ereksi) dan seks yang menyakitkan seumur hidup.
Kasus lain yang pernah terjadi, seorang pria (47) asal Inggris mengalami penis patah karena seks yang kuat pada September 2017.
Pasien itu mengaku tidak melihat atau merasakan gejala apa pun hingga 12 jam kemudian.
Meskipun akhirnya sadar akan 'sensasi patah' penis yang mengerikan, pria Inggris itu dapat melanjutkan hubungan seks dan mempertahankan ereksinya.