Sukses

3 Cara Cegah Pingsan Saat Upacara Bendera 17 Agustus

Sebelum mengikuti upacara bendera di 17 Agustus ini, pastikan Anda sudah melakukan tiga hal ini agar tak pingsan.

Liputan6.com, Jakarta Hari 17 Agustus sudah tiba, sebagian instansi pemerintah dan sekolah mengadakan upacara bendera pagi ini.  Bagi Anda yang juga mengikuti upacara bendera, ketahui penyebab dan cara agar tak pingsan.

Dokter Reza Fahlevi dari Klikdokter menuliskan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pingsan saat upacara 17 Agustus. Berikut selengkapnya:

1. Tidur cukup

Saat upacara berlangsung Anda harus berdiri dalam waktu yang lama. Akibatnya, sirkulasi darah dapat mengalami perubahan. Hal ini kemudian dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan aliran darah ke otak sehingga memicu pingsan.

Kondisi kelelahan dan kurang tidur juga dapat mengakibatkan turunnya tekanan darah. Untuk mencegah hal tersebut, cobalah menggerak-gerakkan kaki dan berubah posisi setiap 10–20 menit untuk melancarkan aliran darah, serta pastikan Anda istirahat cukup pada malam hari sebelum upacara.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

2 dari 2 halaman

2. Makan sebelum upacara

Hipoglikemia atau rendahnya kadar gula darah adalah salah satu penyebab pingsan saat upacara. Bayangkan jika pada malam hari Anda terakhir makan pukul 19.00 kemudian tidur. Keesokan harinya Anda tidak sarapan dan melakukan upacara hingga pukul 09.00 pagi.Itu berarti tubuh Anda tidak mendapat asupan nutrisi selama 14 jam.

Untuk mencegahnya, usahakan sarapan sebelum melakukan upacara.

3. Minum air putih sebelum upacara

Salah satu penyebab terumum pingsan saat upacara adalah dehidrasi, terutama saat upacara di tengah terik sinar matahari. Kondisi ini membuat cairan tubuh menguap apalagi ditambah asupan minum yang kurang saat upacara.

Ketika tubuh kekurangan cairan, lemas-lemas dan pingsan pun dapat terjadi. Untuk mencegahnya, minumlah 1–2 gelas air sebelum upacara.

Lalu, pada beberapa penyakit tertentu seperti epilepsi, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, sakit kepala kronik, dan penyakit jantung rentan pingsan saat upacara. Ada biknya, segera bicarakan dengan panitia upacara terkait hal ini.

 

Penulis: dr. Reza Fahlevi

Sumber: Klikdokter.com