Liputan6.com, Jakarta Johannes Adekala atau yang akrab disapa Joni Kala rupanya mendapat beasiswa penuh dari Panglima Tentara Nasional (TNI). Aksi heroik bocah pemanjat tiang bendera, yang bersekolah di SMP Negeri Silawan, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) terlihat berani saat memanjat tiang bendera.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Desa Silawan Atupupu, Ferdi Mones mengungkapkan, Joni Gala memang mendapat besiswa dari Panglima TNI.
"Jadi, Joni ditanggung beasiswa dari Panglima TNI dari SMP sampai SMA. Nah, setelah lulus SMA, jika dia mau masuk jadi tentara, maka dia juga tetap mendapatkan beasiswa itu. Pokoknya, mereka (TNI), yang menanggung penuh beasiswa untuk Joni menempuh pendidikan tentaranya," kata Ferdi saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Minggu (19/8/2018).
Penawaran beasiswa untuk Joni pun datang dari berbagai pihak, seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga. Namun, bila Joni berkeinginan kuat menjadi tentara, beasiswa dari Panglima TNI dapat diambilnya.
"Dia dapat beasiswa dari banyak orang, tapi kalau dia ingin meneruskan cita-citanya jadi tentara, beasiswa dari Panglima TNI dapat diambil," lanjut Ferdi.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sikap patriotisme
Tindakan nekat Joni yang memanjat tiang bendera untuk memasang tali pengait bendera yang terputus termasuk sikap patriotisme. Ia melakukan itu demi upacara HUT RI ke-73 di Pantai Motaain Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur berjalan sukses.
Bagi Joni, bagaimana pun caranya, bendera merah putih harus tetap berkibar. Ia pun melupakan rsa mulas yang dialaminya, lalu berlari ke tengah lapangan. Ia pun memanjat tiang bendera.
Joni adalah anak ketiga dari pasangan Burrito Fahik Marshal dan Lorensa Kama. Joni bersama orangtua dan kedua kakaknya tinggal di sebuah gubuk sederhana berdinding pelepah lontar.
Dalam bahasa lokal, pelepah lontar disebut bebak. Untuk membiayai sekolah anak-anaknya, ayah Joni hanya bekerja sebagai petani musiman.
Advertisement