Sukses

9 Fakta Mengejutkan dari Kofi Annan, Mantan Sekjen PBB

Ada fakta mengejutkan di balik sosok kharismatik mantan Sekjen PBB, Kofi Annan, yang meninggal pada Sabtu, 18 Agustus 2018.

Liputan6.com, Jakarta Sepak terjang Kofi Annan berkarier di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat dirinya dikenang para pemimpin negara di dunia. Mantan Sekretaris Jenderal PBB ini termasuk pemimpin pertama dari kulit hitam yang masuk ke PBB.

Kofi Annan tutup usia pada 80 tahun di Swiss, Sabtu, 18 Agustus 2018 meninggalkan kesedihan di mata orang-orang yang mencintainya. Ia berkarier di PBB dari tahun 1997 hingga 2006. Penghargaan terbaik Annan, yakni memenangkan Nobel Perdamaian pada tahun 2001.

"Kofi Annan adalah pembimbing kebaikan," kata Sekretaris Jenderal PBB saat ini, António Guterres, dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, sebagaimana dilansir dari Newsweek, Minggu (19/8/2018).

“Ini saya tulis dengan kesedihan mendalam. Dalam banyak hal, Kofi Annan adalah 'cerminan Perserikatan Bangsa-Bangsa.' Dia memimpin organisasi ini dengan martabat dan tekad yang tak tertandingi.”

Demi mengenang Kofi Annan, ada beberapa fakta tentang dirinya, yang dapat diketahui publik.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

2 dari 4 halaman

Punya saudara kembar

1. Punya saudara kembar

Annan lahir pada 8 April 1938 di Comassie, Gold Coast--sekarang Kumasi, Ghana. Ia punya saudara kembar bernama Efua Atta, yang meninggal pada tahun 1991.

Jika kita sering menulis dengan 'Kofi Annan', sebenarnya ia punya nama tengah, yakin "Atta" yang berarti "kembar."

2. Lulus dari jurusan ekonomi

Kofi Annan kuliah di University of Science and Technology, Kumasi, sebelum menyelesaikan studi sarjananya di Amerika Serikat pada tahun 1961, berdasarkan laporan biografi PBB.

Ia mengambil studi ekonomi di Macalester College di St. Paul, Minnesota. Kemudian melanjutkan studi ekonomi di Graduate Institute of International and Development Studies di Jenewa.

3. Pernah bekerja di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Annan memulai karir diplomatiknya pada tahun 1962 sebagai seorang petugas administrasi dan anggaran di WHO, yang berada di Jenewa. Selanjutnya, ia masuk ke PBB, yang menjadi asisten sekretaris jenderal Operasi Perdamaian pada Maret 1993.

3 dari 4 halaman

Mengatur pembebasan sandera

4. Mengatur pembebasan sandera

Ketika Irak menginvasi Kuwait pada Agustus 1990. Sekretaris Jenderal PBB pada waktu itu, Javier Perez de Cuellar meminta Annan untuk mengatur pembebasan sandera dan pemulangan hampir 1.000 staf PBB di Irak.

Ia juga memimpin diplomasi dengan Irak tentang penjualan minyak untuk mendukung dana bantuan kemanusiaan.

5. Dirikan yayasan

Setelah masa jabatannya selesai di PBB pada tahun 2006, Annan mendirikan Kofi Annan Foundation, sebuah organisasi nirlaba. Organisasi ini bertujuan meningkatkan tata pemerintahan global dan mempromosikan dunia yang lebih damai.

6. Pernah jadi utusan Liga Arab PBB

Annan pernah menjabat sebagai utusan Liga Arab PBB untuk Suriah pada tahun 2012. Ia mengundurkan diri pada Agustus tahun yang sama.

Meski sudah mundur, selama 18 bulan berikutnya, perang sipil berdarah masih melanda negara itu.

4 dari 4 halaman

Kuasai beberapa bahasa asing

7. Kuasai beberapa bahasa asing

Annan rupanya fasih berbahasa Prancis, Inggris, dan beberapa bahasa Afrika.

8. Menikah dua kali

Di luar kariernya yang mengesankan, Annan menikah dua kali. Istri pertamanya yakni Titi Alakija dan istri kedua Nane Annan. Annan memiliki tiga anak, Kojo, Ama, dan Nina.

Ketiga anaknya ada di sisi Annan ketika ia meninggal. Annan menikahi Nane Marie pada 1984 setelah cerai dengan Titi Alakija asal Nigeria, yang dinikahinya sejak tahun 1965-1983.

9. Pemimpin organisasi Elders

Pada tahun 2013, Annan dipilih untuk memimpin organisasi Elders, organisasi yang didirikan mendiang Nelson Mandela. Organisasi tersebut aktif berbicara tentang isu-isu global.

Para anggota organisasi tersebut memuji mantan pemimpin PBB sebagai sosok kharismatik. Annan pun tak segan-segan membagikan pandangan tentang isu-isu global. Ia menjadi pembicara terkait isu global.

"Dunia telah kehilangan sosok yang menginspirasi, tetapi prestasinya tidak akan pernah dilupakan. Komitmennya terhadap perdamaian dan keadilan akan menginspirasi generasi mendatang," kata Wakil Ketua Elders, Gro Harlem Brundtland dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Daily Nation.