Liputan6.com, Jakarta Kemenangan Defia Rosmaniar dalam ajang bergengsi Asian Games 2018 bukan tanpa pengorbanan. Gadis kelahiran Bogor itu terpaksa melewatkan pemakaman sang ayah di Indonesia, karena berlatih di Korea Selatan pada Maret 2018.
"Kebetulan saat itu saya di Korea. Seminggu aku baru berangkat, aku dapat kabar ayah meninggal. Saat itu memang lagi latihan. Pada saat itu pelatih dan pengurus langsung urus tiket kepulangan aku," ujar Defia Rosmaniar pada Health Liputan6.com di SCTV Tower. Ditulis Selasa (21/8/2018).
Baca Juga
Sayangnya, waktunya tidaklah tepat. Urusan kembali ke Indonesia dari Korea Selatan tidaklah semudah itu. Defia Rosmaniar mau tidak mau harus melewatkan pemakaman sang ayah.
Advertisement
"Waktunya memang enggak pas. Karena perjalanan sangat jauh dari Korea ke Indonesia, jadinya ayah dimakamkan aku enggak bisa melihat. Jadi aku cuma datang ke pemakaman, aku berdoa di situ, dan berharap aku bisa buat senang ayah," kata gadis 23 tahun ini. Defia tampak tegar tanpa air mata ketika menceritakan hal tersebut.
Pengorbanan ini jelas tak sia-sia. Pada Minggu (19/8/2018), Defia Rosmaniar menang atas wakil Iran Marjan Salahshouri di cabang olahraga taekowndo nomor poomsae tunggal putri Asian Games 2018.
Kemenangan ini mengantarkan medali emas pertama Indonesia di ajang Asian Games 2018. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menjadi salah satu dari sekian banyak mata yang menyaksikan keberhasilan Defia kala itu.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Latihan di Korea, Rindu Keluarga
Sekalipun berlatih di Korea Selatan, dirinya tidak mudah jatuh cinta dengan negara asal K-Pop tersebut. Bahkan, dirinya mengaku rindu dengan keluarganya di Indonesia.
"Enggak suka juga sih sebenarnya ya. Karena jauh dari keluarga, terus makanannya juga beda ya. Cuma ya udahlah demi prestasi aku, ya aku jalanin saja semuanya," ujar Defia.
Walaupun tak banyak, Defia tetap merasakan sedikit perbedaan ketika berlatih taekwondo di Indonesia, dengan negara asalnya Korea.
"Sebenarnya sama saja sih. Cuma karena dari segi teknik, segi fisik, mereka beda. Dari segi disiplin juga beda," tutur Defia.
Advertisement
Ingin Berangkat Umrah
Mendapatkan "rezeki nomplok" setelah mengantarkan medali emas pertama untuk Indonesia, Defia ingin menggunakan uang yang dia terima untuk berangkat umrah bersama sang ibu.
"Pertama sih mau berangkat umrah sama orangtua yang pasti digunakan untuk yang baik-baiklah," katanya. Selain itu, dia juga tidak akan menghabiskannya untuk hal-hal yang tidak perlu.
"Karena cari uang itu susah," ujar Defia sambil tertawa.