Liputan6.com, Jakarta Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S I P, mengapresiasi keberhasilan seluruh anggota Paskibraka 2018 karena dinilai mampu melaksanakan tugas mengibarkan sang saka merah putih pada perayaan HUT ke-73 RI dengan baik.
"Apabila kita terpilih menjadi perwakilan untuk bisa melakukan sebuah tugas yang mulia, ini bukan sebuah kebetulan tapi memang diri kalian sendiri yang sudah mempersiapkannya untuk berprestasi," kata Panglima Hadi Tjahjanto.
Baca Juga
Banyak wejangan yang diberikan Panglima kepada seluruh anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Negara. Pada saat pembekalan di Aula Gatot Soebroto Komplek Markas Besar (Mabes) TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Panglima juga menyinggung mengenai keinginan Paskibraka yang ingin masuk Akademi Militer (Akmil).
Advertisement
Sebab, secara kebetulan pula Panglima baru pulang dari Magelang untuk memberikan pantauan akhir bagi siswa dan siswi dari seluruh Indonesia yang dinyatakan lolos sebagai calon taruna tahun 2018.
Dari ratusan anak muda yang ada di sana, Panglima melihat ada sekitar 16 orang Paskibraka tingkat nasional di tahun 2016 yang berhasil menjadi calon taruna.
"Salah satu yang saya ingat wajahnya adalah dia yang membawa bendera. Dia adalah atlet voli," kata Panglima.
Â
Rekomendasi Panglima untuk Paskibraka 2018
Menurut Panglima, 68 orang Paskibraka 2018 punya kesempatan yang sama untuk lolos sebagai calon taruna dan taruni Akmil. Panglima pun mengatakan akan memberikan rekomendasi khusus buat anggota Paskibraka, asal mereka bisa memenuhi sejumlah syarat.
"Presentase kalian untuk diterima sangat tinggi. Namun, tetap harus mempersiapkan diri dengan sangat baik," kata Panglima.
Ada tiga aspek yang harus Paskibraka penuhi. Ketiga aspek itu akan membentuk seorang perwira yang sesuai koridor. Jasmani harus baik, kepribadian juga harus baik, dan intelektual atau jasmani yang baik pula.
"Rekomendasi memang akan kita berikan tapi syarat itu juga harus dipenuhi," ujar Panglima.
Tidak hanya itu, nilai tes psikologis mereka harus di atas 60 (sesuai hitungan psikologis TNI) atau 120 (hitungan umum). Nantinya, mereka akan melalui seleksi kesehatan jiwa guna melihat kepribadian masing-masing siswa dan siswi terpilih dari 34 provinsi di Indonesia.
"Seluruh pemuda dan pemudi punya hak yang sama. Kalau memenuhi syarat yang tadi maka akan masuk," kata Panglima menekankan.
Advertisement