Liputan6.com, Jakarta Mi instan merupakan salah satu makanan yang mudah didapatkan dan praktis. Makanan ini juga jadi salah satu makan siap saji favoritu anak-anak 5-10 tahun berdasarkan data British Medical Journal di 2015. Namun, bila anak terlalu sering mengonsumsi mi instan, apa efeknya bagi tubuh?
Banyak pakar kesehatan mengatakan tidak boleh mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. Lebih baik mengonsumsi makanan secara beragam.
Baca Juga
Jika Anda termasuk orang tua yang masih membiarkan anak mengonsumsi mi instan setiap hari, sebaiknya segera hentikan kebiasaan ini. Berbagai penelitian di dunia kesehatan menyebutkan bahwa anak yang mengonsumsi mi instan secara terus-menerus atau terlalu sering dapat mengalami dampak buruk berikut ini:
Advertisement
1. Kebutuhan gizi tidak tercukupi
Sebuah studi yang dimuat di Nutrition Research and Practice 2011 menyebutkan bahwa orang dewasa dan anak yang sering mengonsumsi mi instan cenderung lebih banyak mendapatkan nutrisi seperti lemak dan garam.
Sebaliknya, mereka justru kekurangan asupan protein, kalsium, zat besi, vitamin A, dan vitamin C, yang lebih penting untuk menunjang fungsi tubuh.
2. Obesitas atau berat badan berlebih
Nutrition Research and Practice pada 2013 menyebutkan jenis makanan yang dikonsumsi pada masa anak-anak sangat mungkin terus dikonsumsi hingga dewasa.
Bukannya baik, hal itu justru dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Pasalnya, mi instan masih dikategorikan sebagai jenis makanan yang mengandung tinggi kalori dan rendah variasi nutrisi. Itu berarti, konsumsi mi instan terlalu sering atau secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Saksikan juga video berikut ini:
3. Risiko kanker
Sebuah studi yang dimuat di Jurnal Environmental Science and Pollution Research International menyebutkan, beberapa merk mi instan yang beredar di Nigeria memiliki kandungan logam berat. Jika mi instan yang seperti ini dikonsumsi secara berkelanjutan, risiko terjadinya penyakit kanker bisa semakin tinggi.
4. Luka bakar
Sebuah studi yang dimuat di jurnal Burns pada 2013 menyatakan bahwa proses pembuatan mi instan menggunakan air panas di dalam mangkok berisiko tinggi menyebabkan terjadinya kulit terbakar akibat air panas yang tumpah.
Parahnya, penanganan dari kasus tersebut umumnya tidak berlangsung baik sehingga luka bakar yang terjadi menjadi lebih parah daripada sebelumnya.
Mengetahui adanya dampak buruk seperti di atas, para orangtua sebaiknya segera mengambil tindakan dengan membatasi konsumsi mi instan pada anak. Sebagai upaya tambahan, orang tua juga dapat memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai mi instan dan dampak buruk yang dapat ditimbulkan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Tak ada kata terlambat untuk membatasi keinginan anak mengonsumsi mi instan. Lakukanlah yang terbaik agar Si Kecil tidak mengalami gangguan tumbuh kembang atau masalah kesehatan lain di kemudian hari. Salam sehat!
Penulis: dr. Jessica Florencia
Sumber: Klikdokter.com
Advertisement