Â
Liputan6.com, Jakarta Pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang diunggulkan di Asian Games 2018. Bela diri khas Indonesia ini memanen banyak medali emas di berbagai kategori pertandingan.
Baca Juga
Namun, jika Anda menonton pertandingan pencak silat di Asian Games 2018, tentu tidak akan ada jurus-jurus heboh seperti yang ada di film-film. Drama yang ditunjukkan mungkin sekadar protes pada wasit saja.
Advertisement
Tentu saja, hal ini karena pencak silat yang dilakukan dalam pertandingan olahraga seperti Asian Games 2018 dan yang digunakan dalam sebuah film ternyata berbeda.
Beberapa waktu lalu, aktor yang juga praktisi pencak silat Iko Uwais sempat menerangkan perbedaan dua hal tersebut. Dalam sebuah film, adegan bela diri dalam terlihat menarik ketika dilihat oleh penonton. Karena itu, ada koreografi yang harus dibuat dan terkadang terlihat berlebihan.
"Buat di pertandingan dan di kamera itu sangat berbeda. Kalau di kamera pasti ada sedikit lebay. Dalam arti ada aksi dan reaksi," ujar Iko beberapa waktu lalu di Bekasi, Jawa Barat. Ditulis Rabu (29/8/2018).
Berbeda dengan di film, dalam sebuah pertandingan, tentunya atlet akan menahan rasa sakit apabila terkena hantaman dari lawannya.
"Kalau di pertandingan, kalau kita fighting, kalau kita kena pukul kita tahan rasa sakit dari musuh. Kalau kita kena pukul Pak! Kita enggak mungkin memperlihatkan rasa sakit depan musuh," kata aktor yang terkenal berkat film Merantau dan The Raid ini.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di SiniÂ
Reaksi yang Ditimbulkan
Aktor yang baru saja bermain di film Mile 22Â ini menambahkan, dalam sebuah film, ketika seseorang terkena serangan di bagian tubuh tertentu, maka akan ada reaksi yang ditimbulkan agar terlihat nyata.
"Jadi, agar di kamera kelihatan bagus seperti beneran. Walaupun kepukul beneran," tambahnya.
Indonesia sendiri berhasil menguasai medali emasi di cabang olahraga Pencak Silat Asian Games 2018. Pesilat Abdul Malik menggenapi emas kedelapan di cabor tersebut dengan mengalahkan pesilat Malaysia Muhammad Faizul Nasir M Nasir.
Selain itu, pasangan suami istri Iqbal Chandra Pratama dan Sarah Tria Monita juga mempersembahkan emas untuk Indonesia di dua kategori pencak silat yang berbeda.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Advertisement