Sukses

Gara-Gara Lensa Kontak Kotor, Wanita Ini Derita Infeksi Mata

Infeksi mata yang dialami perempuan ini terbilang langka dan lebih berisiko pada pengguna lensa kontak.

 

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Pennsylvania, Amerika Serikat mengklaim bahwa lensa kontak yang terkontaminasi membuat penglihatannya terkena infeksi mata langka. Selain itu, perempuan tersebut juga merasakan sakit di kepalanya.

Melansir dari New York Post pada Rabu (5/9/2018), Tori Gasho (22) mulai memperhatikan masalah dengan mata kanannya setelah lulus kuliah di awal musim panas. Sejak itu, penglihatannya semakin memburuk dan dia saat ini mengkhawatirkan akan kehilangan penglihatan sepenuhnya.

"(Ini) seperti perasaan tertikam, seperti ada sesuatu di mata saya," ujar Gasho pada WPVI.

Gasho didiagnosa dengan Acanthamoeba Keratitis, yang menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), adalah sebuah kondisi serius yang disebabkan oleh amuba kecil yang disebut Acanthamoeba dan menginfeksi penutup kornea.

Amuba ini umumnya ditemukan di perairan besar seperti danau atau lautan, tetapi mereka juga bisa melakukan perjalanan lewat udara dan meresap ke dalam tanah.

"Itu ada di semua tempat, ada di air keran, air kolam renang, samudera, benar-benar di semua tempat," kata Kepala Layanan Kornea dan Penyakit Eksternal di Rumah Sakit Mata Wills Philadelphia, Christopher Rapuano. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Pengguna Lensa Kontak Lebih Berisiko

Orang yang memakai lensa kontak lebih cenderung terkena infeksi. Di AS, CDC pada 2012 melaporkan sekitar 85 persen kasus Acanthamoeba Keratitis melibatkan para pengguna benda tersebut.

"Hal-hal seperti tidak membersihkan lensa kontak dengan benar, tidur dengan lensa kontak juga tidak boleh. Berenang dengan lensa kontak tidak boleh, tidak. Mandi dengan mereka juga tidak bagus," kata Rapuano memperingatkan.

CDC menyarankan, cara terbaik untuk menghindari infeksi adalah membersihkan lensa dengan larutan kontak, bukan air keran, setiap hari.

Infeksi sendiri sulit diobati. Obatnya harus diresepkan oleh dokter mata dan akan menjalani perawatan ketat yang bisa berlangsung selama beberapa bulan.

Gasho sadar bahwa pemulihan yang dia alami akan sangat lama. Namun, dia hanya berharap bisa membuka matanya dan mampu melihat sedikit untuk saat ini.