Â
Liputan6.com, Jakarta Protektif berbeda dengan posesif. Sifat yang kedua ternyata bisa berbahaya tidak hanya bagi orang lain namun juga mental Anda sendiri.
Baca Juga
Mengutip dari Indiatimes pada Senin (3/9/2018), ada garis yang tidak jelas antara bersikap protektif dan posesif. Namun, jika ada perasaan yang tidak bersalah di antara kedua hal itu, mungkin itu bisa menjadi pertanda yang berbahaya.
Advertisement
Pernyataan dan perilaku yang cenderung lebih gelap seperti menggunakan omelan, mengancam, dan meretas, ini jelas bukan sikap posesif yang normal dan lebih rumit.
Untuk itulah, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab untuk mengetahui seberapa "parah" sikap posesif Anda terhadap orang lain.
1. Apakah Anda memata-matai akun Facebook dan WhatsApp mereka dan/atau memeriksa panggilan telpon ketika orang tersebut tidak ada?
2. Apakah Anda memantau secara jelas interaksi mereka dengan lawan jenis, baik itu teman atau rekan kerja, dan mencari alasan untuk bertengkar?
3. Apakah Anda secara emosional meminta pasangan Anda untuk memutuskan kontak dengan teman-teman lawan jenis yang mengancam Anda?
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Borderline Personality Disorder
4. Apakah Anda memanggil mereka kapanpun kalian tidak bersama dan terus menerus memeriksa keberadaan mereka?
5. Apakah Anda menguntit orang-orang di daftar teman mereka di media sosial mana pun?
6. Apakah Anda memanipulasi atau memberikan kode agar pasangan tetap di rumah dan membatalkan rencana yang membuatnya harus jauh dari rumah untuk waktu yang lama?
7. Apakah Anda menjadikan pasangan sebagai pusat dunia, sementara tidak ada ruang sama sekali bagi teman, keluarga, atau bahkan kehidupan sendiri?
Jika semua jawabannya adalah "Ya" mungkin Anda harus mulai mencari nasihat dari ahli. Ini karena bisa saja, ada borderline personality disorder (BPD) yang dialami. Penderita BPD tidak dapat mengendalikan emosi mereka, karena cenderung tampil sebagai seseorang yang pencemburu, posesif, bahkan hiperaktif.
Yang pasti, posesif tidak akan jadi berbahaya jika mengarah pada pelecehan verbal dan fisik. Jika itu terjadi, sudah saatnya Anda mendatangi konselor profesional dan menyelamatkan diri dari hubungan yang beracun.
Advertisement