Liputan6.com, Jakarta Tren "Momo Challenge" masih belum berakhir. Dua pemuda di Kolombia dilaporkan bunuh diri pada akhir Agustus karena hal tersebut.
Melansir dari New York Post pada Rabu (5/9/2018), seorang gadis berumur 12 tahun dan laki-laki 16 tahun mencabut nyawa mereka sendiri hanya dalam waktu 48 jam dari satu sama lain. Kejadian itu dilaporkan terjadi di Barbosa, bagian barat laut wilayah Santander, Kolombia.
Baca Juga
Media lokal seperti Radio RCN melaporkan, remaja laki-laki tersebut kemungkinan sudah mengenal gadis yang lebih muda itu dan menyerahkan permainan "Momo Challenge" kepadanya, sebelum bunuh diri. 48 jam kemudian, remaja perempuan itu ditemukan menggantung dirinya.
Advertisement
Polisi menyita ponsel anak-anak tersebut yang dikatakan memiliki pesan terhubung dengan permainan "Momo Challenge"Â itu.
"Rupanya, mereka melakukan permainan itu melalui WhatsApp dan mengundang remaja untuk melukai diri mereka sendiri," kata Sekretaris Pemerintahan Janier Landon.
"Permainan ini memiliki tantangan yang berbeda dan bunuh dirinya ada di akhir," tambah Landon.
Kematian yang dilaporkan tersebut adalah pertama kalinya yang terkait dengan permainan ini di Kolombia. Diduga, tantangan itu berasal dari halaman di sebuah grup Facebook. Kepolisian di Argentina sedang menyelidiki apakah "Momo" memiliki kaitan dengan bunuh diri seorang gadis 12 tahun di distrik Escobar bulan lalu.
Dimintai keterangan, pihak WhatsApp belum menanggapi permintaan dari Fox News.
Simak juga video menarik berikut ini:Â
Momo Challenge
"Momo Challenge" menjadi perhatian publik setelah menyebar di aplikasi mengobrol WhatsApp. Polisi sampai turun tangan menangani hal ini. Jika pemain gagal menyelesaikan tantangan dalam gim, mereka menerima pesan ancaman dari sebuah akun yang memiliki foto profil seram bernama Momo.
Foto tersebut menunjukkan seorang wanita dengan mata menonjol yang hampir keluar dari kepalanya, yang mengatakan para pengguna akan dikutuk dengan mantra jahat.
Boneka itu sendiri sesungguhnya dibuat oleh seniman Jepang Midori Hayashi, yang tidak terkait apa pun dengan permainan mengerikan tersebut.
Advertisement