Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Tennessee, Amerika Serikat meninggal sekitar sebulan setelah jarum tertinggal di dalam tubuhnya. Orang tersebut sebelumnya melakukan operasi jantung terbuka di rumah sakit Centennial Tristar di Nashville.
Melansir New York Post pada Rabu (5/9/2018), jarum itu dilaporkan hilang dalam tubuh John Burns Johnson saat menjalani operasi jantung pada Mei 2017. Menurut gugatan keluarganya, ahli bedah yang diidentifikasi sebagai Dr. Sreekumar Subramanian menyadari bahwa dia kehilangan jarum bedah setelah menutup dada Hohnson pasca selesainya prosedur yang berlangsung sembilan jam itu.
Baca Juga
Sebuah X-Ray mengkonfirmasi bahwa jarum tersebut berada di dalam tubuh pria 73 tahun tersebut. Operasi kedua akhirnya dilakukan untuk mengangkat jarumnya.
Advertisement
Namun, surat kabar The Tennessean melaporkan, para ahli bedah tidak dapat mengangkatnya. Mereka mencatat tidak jelas apakah benda itu tidak ditemukan atau berada dalam posisi yang tidak bisa diangkat.
Johnson meninggal sekitar sebulan kemudian.
"Kondisi Tuan Johnson terus memburuk selama tiga puluh hari ke depan," kata gugatan tersebut.
"Dia sakit parah dan tidak pernah melihat rumahnya lagi."
Saksikan juga video menarik berikut ini:Â
Kejadian Langka
Jarum tersebut akhirnya diangkat seiring dengan otopsi pria tersebut. Gugatan tersebut menyebutkan bahwa kematiannya menyakitkan, tidak perlu, dan salah.
Dalam sebuah pernyataan, Tristar mengatakan: "Tangung jawab merawat pasien kami dengan sangat serius dan berempati dengan kesedihan yang bisa dimaklumi yang dirasakan oleh keluarga."
Namun, mereka menolak berkomentar lebih lanjut tentang klaim tersebut. Juru bicara rumah sakit tersebut juga tidak menjawab permintaan Fox News.
Benda-benda medis yang tertinggal di dalam pasien adalah sesuatu yang langka. Kejadian tersebut hanya berlangsung sekitar 1 dari setiap 5.500 sampai 7 ribu operasi.
Menurut Journal of American College of Surgeons, jarum bedah dan spons adalah dua benda yang paling umum yang tertinggal.
Â
Â
Advertisement