Liputan6.com, Jakarta Sebuah pesawat yang tiba di New York, AS dari Dubai, Uni Emirat Arab dikarantina setelah sejumlah penumpang sakit. Kejadian itu terjadi pada pukul 9 pagi waktu setempat, Rabu (5/9/2018).
Pesawat Airbus A380 milik Emirates mendarat di Bandara Internasional John F. Kennedy disambut Kepolisian Perbatasan New York dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) seperti dilaporkan stasiun berita lokal CBS New York.
Baca Juga
Melansir dari Live Science pada Kamis (6/9/2018), maskapai Emirates sekitar 10 penumpang di dalam pesawat itu jatuh sakit namun belum diketahui penyebabnya lewat akun Twitter resmi @emirates.Â
Advertisement
Statement: Emirates can confirm that about 10 passengers on #EK203 from Dubai to New York were taken ill. On arrival, as a precaution, they were attended to by local health authorities. All others will disembark shortly. The safety & care of our customers is our first priority.
— Emirates Airline (@emirates) 5 September 2018
Juru bicara Walikota New York, Bill de Blasio, Eric Philips mengatakan, sejauh ini, 10 penumpang yang sakit itu telah dibawa ke Jamaica Hospital Medical Center. Sementara itu, delapan penumpan lainnya mendapat perawatan di pos kesehatan bandara.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Memeriksa Informasi Lokasi Asal
Petugas kesehatan juga memeriksa kesehatan penumpang satu per satu untuk melihat apakah ada gejala-gejala tertentu. Total ada 521 penumpang berada di dalam pesawat tersebut.
Phillips juga mencatat ada beberapa penumpang yang berasal dari Makkah, Arab Saudi sedang terkena wabah flu.
Seorang penumpang, Larry Coben, menulis di Twitter bahwa sebelum turun dari pesawat, penumpang diminta mengecek suhu tubuh dan mengisi formulir mengenai informasi asal penumpang oleh CDC.
Beruntung, Coben berhasil melalui pemeriksaan itu dan dalam perjalanan pulang pada pukul 11 siang.
"Senang melaporkan bahwa saya bisa melewati pemeriksaan dan dalam perjalanan pulang," tulis Coben.
Sumber pemerintah yang menjelaskan situasi itu pada CBS New York mengatakan tidak ada bukti adanya masalah keamanan atau teror. Petugas Emirates mengatakan pada pejabat AS meyakini insiden itu karena keracunan makanan.
Advertisement